KKN UNNES Hadirkan Demo Masak Seru di Desa Kanoman

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang mengadakan demo masak yang dihadiri oleh puluhan ibu PKK di Desa Kanoman, Karangnongko, Klaten, pada Rabu (07/09/2022).

Demo masak yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang dilakukan dalam rangka mengoptimalkan potensi desa yaitu dengan mengolah hasil bumi dari perkebunan masyarakat desa.

Acara ini dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan dihadiri oleh 26 ibu-ibu PKK Desa Kanoman dan dibuka oleh Bapak Nasrun Setiadi, sebagai penanggung jawab Desa Kanoman. Pada kesempatan itu ia menyampaikan bahwa semoga dengan diselenggarakannya acara demo masak ini dapat mengoptimalkan potensi desa.

Desa Kanoman memiliki potensi hasil bumi yang melimpah seperti pepaya, singkong, talas, salak, dan sebagainya. Namun, potensi tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal, terbukti hasil buminya langsung dijual tanpa diolah terlebih dahulu sehingga harga jualnya masih rendah. Oleh karenanya diharapkan dengan adanya acara ini nantinya bisa terus dikembangakan hingga menjadi suatu produk yang bisa dipasarkan ke khalayak luas dengan harga yang lebih tinggi dari dijual mentah hingga bisa meningkatkan perekonomian warga.

Demo masak dipandu oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang dengan mengolah buah pepaya menjadi manisan permen yang dapat bertahan selama 5 bulan. Selama acara demo masak berlangsung para ibu PKK berantusias tinggi dalam mengikuti proses memasak permen pepaya tersebut.

Ibu-ibu PKK dibagi menjadi 2 kelompok untuk melakukan praktik pembuatan manisan permen pepaya. Praktek pembutannya dimulai dari proses awal hingga proses pengemasan permen. selama memasak para ibu PKK diberi panduan selembar resep setiap orangnya serta disetiap kelompoknya didampingi oleh para mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang.

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan acara demo masak manisan permen pepaya dengan tujuan agar nantinya bisa dikembangkan oleh warga desa hingga menjadi produk khas Kanoman yang bisa diperjual belikan di BUMDES desa hingga marketplace.