Sukoharjo-Tim KKN GIAT 10 Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan sosialisasi parenting dalam rangka program kerja gotong royong cegah stunting yang diikuti oleh ibu-ibu Kelompok Belajar Mawar II, Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (20/12/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang tua di Desa Gadingan yang mayoritas bekerja home industry tentang pentingnya pola asuh yang mendukung kesehatan dan perkembangan anak secara optimal, sehingga mampu mencegah risiko tumbuh kembang yang terhambat akibat kesalahan pengasuhan.
Dalam sosialisasi ini, Dr. Septi Triyani, S.Si., M.Pd., seorang dosen PGSD Universitas Sebelas Maret, menjadi pemateri utama. Beliau membawakan materi dengan judul "Memberikan Pola Asuh yang Baik bagi Anak dengan Mengenali Potensi Anak Sejak Dini". Poin utama yang beliau sampaikan dari materi ini adalah anak tidak bisa memilih dia dilahirkan pada orang tua yang seperti apa, tapi orang tua bisa memilih pola asuh seperti apa yang akan diberikan untuk anaknya.
Pola asuh merupakan pendekatan yang diterapkan oleh orang tua dalam mendidik, merawat, dan membimbing anak selama proses tumbuh kembang mereka. Pola asuh mencakup berbagai aspek, mulai dari cara orang tua memberikan kasih sayang, pengaturan disiplin, pembentukan kebiasaan, hingga cara mendukung kebutuhan emosional, sosial, fisik, dan intelektual anak. Pola asuh ini sangat memengaruhi perkembangan kepribadian dan karakter anak, serta kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Pola asuh memiliki hubungan yang sangat erat dengan stunting anak, karena pola asuh yang baik dapat mencegah terjadinya stunting. Stunting seringkali disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai, infeksi berulang, dan pola asuh yang tidak mendukung perkembangan anak secara optimal. Orang tua yang menerapkan pola asuh yang tepat, seperti memberikan perhatian penuh terhadap pemberian makanan yang bergizi, sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Selain itu, orang tua yang aktif memantau perkembangan fisik anak, seperti berat badan dan tinggi badan, serta memberikan intervensi jika ditemukan tanda-tanda keterlambatan pertumbuhan, dapat mengurangi risiko stunting.
Anggota Tim KKN, Rose Siana Inge Pratiwi, menyampaikan bahwa sosialisasi ini dirancang untuk memberikan kesadaran kepada orang tua terutama ibu rumah tangga untuk memberikan perhatian lebih terhadap tumbuh kembang anak mereka. "Kami ingin orang tua di Desa Gadingan bisa memiliki wawasan lebih mengenai pola asuh anak, agar mereka dapat mengetahui pola asuh bagaimana yang sesuai dengan kebutuhan anak", ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Tim KKN GIAT 10 UNNES berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Gadingan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pola asuh untuk mencegah stunting pada anak. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk mendukung terciptanya generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H