Lihat ke Halaman Asli

Gianz Art

Logo designer

"Puisi yang Tersakiti"

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah kau robek jiwa ini, hati ini
Ucapmu hanya kata manis padahal kau adalah ular berkepala dua
Kau bujuk
Kau khianati
Dan rakyat ini hanyalah menerima buaian rayuan manismu
Kau jual negriku
Kau gadaikan harga diri bangsa
Di manakah nuranimu berada
Tentang istana keemasan kau jadikankan kebanggaan
Padahal itu tak sekedar penderitaan rakyat
Kau hanya pandai bersolek
Padahal hatimu sendiri buram dan kotor
Rakyat hanya bisa rindu tentang kemerdekaan
Tapi nyatanya terbelenggu dan ironisnya kau sendiri yang membungkam
Kronimu adalah koruptor
Bawahanmu jug koruptor
Dan sekelilingmu juga koruptor
Apakah kau masih buta dan tuli
Atau memang sengaja kau diamkan begitu saja
Oh penguasa
Oh pejabat
Oh aparat
Oh politikus
Oh wakil rakyat
Tunggu saja saatmu
Takkan ada keabadian untukmu
Maka tunggulah pertanggunganmu dihadapan yang punya "HAK" Allah semesta alam....

(In'@rt-X/VIII_14 Desember 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline