Lihat ke Halaman Asli

gianaa

mahasiswa/i

Sasaran Dakwah, dari Muslim kepada Mukmin

Diperbarui: 10 Juni 2024   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sasaran Dakwah, dari Muslim kepada Mukmin

Oleh : Syamsul Yakin

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

          : Gianaputri Athina.S.R

Sasaran dakwah selanjutnya adalah umat Islam yang ingin menjadi mukmin. Dakwah harus membawa perubahan positif pada diri umat Islam atau orang-orang yang taat yang beriman atau beriman penuh kepada Allah, malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, dll.

Makna Islam dapat dipahami melalui ayat-ayat tersebut . "Ya Tuhan, jadikanlah kami berdua Muslim (orang-orang yang tunduk) dan jadikanlah keturunan kami Muslim (orang-orang yang tunduk) kepada-Mu dan tunjukkan kepada kami hukum dan ibadah kami serta terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah yang menerima taubat, Maha Penyayang (QS. al-Baqarah/2: 128).

Sedangkan orang-orang yang beriman sebagaimana yang ditentukan oleh Al-Quran adalah: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang ketika menyebut nama Allah hatinya tergerak, dan ketika ayat-ayat-Nya dibacakan, tumbuhlah keimanan mereka (karena hal ini), dan hanya kepada-Nya saja mereka bertawakal" (QS. al-Anfal/8:2) itu. orang-orang yang beriman. Mereka akan memperoleh derajat-derajat (yang tinggi) di sisi Tuhannya, serta ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia" (QS. al-Anfal/8:3-4).

Dakwah bagi umat Islam oleh karena itu merupakan ajakan bagi mereka untuk Sholat, menunaikan zakat, dan menunaikan haji jika memenuhi syarat. Kewajiban orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir adalah mengucapkan hal-hal yang baik atau berdiam diri Bukhari dkk. Kedua, "Orang mukmin mencintai saudaranya seperti dirinya sendiri" (HR. Bukhari dan Muslim). Ketiga, "Barangsiapa yang beriman kepada Tuhan dan Hari Akhir hendaknya menghormati tuan rumahnya" (HR. Bukhari dan Muslim). Namun iman tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Tuhan berkata, "Manusia mengira mereka bisa melakukannya. ? mereka harus mengatakan, "Kami telah beriman," padahal mereka belum diuji (QS. al-Ankabut/29:2). Seorang mukmin yang lulus ujian keimanannya menjadi seorang muhsin, yaitu seorang muslim yang kuat keimanan dan akhlaknya, baik lahiriah maupun batiniah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline