Lihat ke Halaman Asli

Bisnis Kuliner: Investasi yang dapat Diwariskan

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ada seorang calon pelanggan berujar,”kelihatannya menjalankan usaha kuliner ini menarik ya. Bisa tidak mengajarkan saya cara membuka resto?”

Daya tarik usaha kuliner memang terlihat menggiurkan bagi banyak orang. Dan banyak pula yang akhirnya langsung mengambil keputusan yang terburu-buru hanya dengan informasi sekilas dari pemilik usaha kuliner.

Ya, mungkin dia berpikir bahwa memberitahukan trik-trik membuka usaha kuliner dapat dilakukan hanya dalam waktu satu kali pembicaraan. Dia berpikir bahwa hanya dengan mengobrol secara non formal,akan langsung mendapatkan informasi untuk menjalankan usaha kuliner.

Ini suatu hal yang tidak mungkin. Bukankah belajar suatu ilmupun perlu bertahap? Begitu pula halnya dengan mempelajari membuka usaha kuliner. Dibutuhkan perencanaan yang matang pada tahap awal untuk menghindari kerugian yang besar dan waktu yang terbuang percuma.

Setiap ide yang muncul dalam memulai usaha kuliner akan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu Anda membutuhkan tenaga profesional yang memang ahli di bidang kuliner yang dapat membantu Anda merealisasikan ide dan memecahkan permasalahan yang ada.

Dengan menyewa tenaga profesional berarti Anda sudah memulainya dengan benar karena hasilnya akan berbeda. Usaha Anda akan terencana dengan baik dan memiliki konsep yang jelas.

Memang benar bahwa unsur ‘lucky’ memegang peranan dalam keberhasilannya. Namun unsur ‘lucky’ tanpa pemikiran terencanapun akhirnya akan percuma. Usaha Anda hanya akan ‘booming’ sesaat dan pada akhirnya tidak mampu bertahan menghadapi persaingan yang ada.

Usaha kuliner adalah salah satu cara berinvestasi jangka panjang yang dapat diwariskan kepada anak cucu. Oleh sebab itu dalam proses mendapatkan keuntungan dari investasi Anda, secara positif dan sportif Anda harus memiliki pemikiran bahwa harus ada resiko yang harus dibayar, ada nilai yang harus dikeluarkan dalam mendapatkan ilmu secara tepat dan benar.

Dalam proses mencapai profesionalisme memerlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Keberanian, modal danide-ide baru dari nol sampai menemukan konsep yang mampu bertahan bertahun-tahun dalam menghadapi persaing-pesaing baru perlu dihargai sewajarnya.

Marilah kita berkerja sama dengan hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline