Lihat ke Halaman Asli

Bilgi

penikmat kopi

Suara alam

Diperbarui: 31 Oktober 2021   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image caption. suaraalam. pixabay

Adalah lantunan musik yang masih ia dendangkan
Menjadi teman
Merapikan keping keping kenangan yang terserak ditepi perapian.
saat malam tak juga menghalau kedinginan.

Adalah musik yang ia dendangkan saat rinduku datang tak terbantahkan
Dikala bumi tersiram hujan

Adalah musik yang ia simpan dalam renjana selimut penantian.
Dikala langkahku taktertahan
Menjauh pergi demi sebuah tujuan

Ialah tetes hujan, ialah gemericik dahan yang terbakar, ialah suara jangkrik, ialah suara daun yang jatuh dengan perlahan, ialah suara sayap sayap beterbangan.

Dan ia adalah suara alam
Yang mengharmoni
berbisik dalam hati
Menemaniku dikala sepi

26102021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline