Lihat ke Halaman Asli

Bilgi

penikmat kopi

Hayal Mimpi

Diperbarui: 12 Oktober 2021   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image caption: pixabay.com

Aku terdampar dalam ruang sepi. 

kutatap embun. berjalan bertebaran, menguap. Masuk lewat hidungku. Merasuk dalam nafas, dalam jantung, dalam otak, dan mengalir dalam darah, melemaskan sendi-sendiku. 

Kulihat nyamuk. Menghampiri membawa gergaji besi bergerigi tajam, merobek kulit dan menghisap sumsumku. 

Kutatap dinding, diam hening, kokoh, dan membungkamku.

Kutatap kursi jati, ia berdiri, bercerita. Berkata ingin bercinta dan menggagahiku. 

Kulihat lukisan bidadari. Matanya berbinar melihatku, lalu ia keluar dari pigura, melangkahkan kaki, menjadi tinggi, rambutnya pekat. Ia mendekat terbang seperti nyamuk, lalu mengajakku bersembunyi dibalik dinding kokoh, di atas kursi jati. 

Aku tertidur, nyeyak, dalam mimpi, tubuhku menjadi embun. Hingga aku tak ingin bangun. 

12102021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline