Lihat ke Halaman Asli

Bilgi

penikmat kopi

Simpati

Diperbarui: 6 Oktober 2021   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image pixabay.com

Saat tatapanmu sayu, telinga mendengar samar, nadi pun bergetar, kabut membekas tersedak sesak, engkau mengurai cerita perih yang kau alami
membius menerpa menancap duri,

Empati menyulam perihmu sekejap merajai ruang hatiku
Berkisah kisah hingga tawa menggilas malam menenggelamkan kelam

Tak banyak yang dapat kulakukan,
Sudahi perihmu
Ikuti suar tinggi yang menuntun pada rel besi, tepati rambu-rambu suci, sampai luntur ruam hati yang dulu ada meremuk mimpi

29092021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline