Lihat ke Halaman Asli

Bilgi

penikmat kopi

Jika Alam Sudah Murka

Diperbarui: 20 September 2021   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by edi (dokpri)

Jangan harap bumi hijau nan subur
Jika rimba kau jamah, alam tak kan ramah
Hutan belukar kau bakar, asap menyebar
Bila disungai sampah kau lempar, air tercemar
Tanah kau keruk-keruk, bumi bertekuk meringkuk
Isi laut kau kuras, tak cemas ombak menjadi ganas
Terumbu karang hilang, nelayan bimbang

Pohon sembarang kau tebang,
sawah ladang akan meradang
Padi, gandum, tebu dan cengkeh
Telah ringkih, petani tertatih

Jika Alam sudah murka
hujan akan lelah menyentuh tanah, kemarau panjang akan tiba
Pekik burung mungkin tak lagi nyaring
Cacing ditanah mungkin akan kering
Semut merah akan marah
Sapi, kambing hewan ternak tak mampu lagi beranak pinak
bunga-bunga tak lagi merekah
Kupu-kupu sudah tak mampu terbang sebebas kumbang.

Jika alam sudah murka
hutan tak lagi rela menyimpan air, akar-akar tak mampu menjalar, Ranting kering sudah terbaring, daun-daun gugur. Itulah bencana.

Tak guna seberapa banyak air mata kau tabur dipintu kubur, tanah tetap takkan subur.
Alam akan murka, akibat ulah tangan manusia
Wahai sahabat semua
Usah tunggu datang bencana
Mari sayangi alam kita

Prosa Liris Lingkungan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline