Lihat ke Halaman Asli

Aku adalah Setan

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memang benar apa yang tertulis dalam perintah TUHAN, jika barang-barang yang dilarang memang ada pengaruhnya pada hidup kita. Dan ini benar-benar terjadi, setelah aku berkali-kali menenggak kencing setan, setelah aku berulang-ulang menghisap jerami neraka, dan setelah aku berulang kali bergumul bersama mereka, yang dikatakan orang sebagai pelacur. Kini, aku benar-benar merasakan akibatnya.

Bukan gagal ginjal yang aku derita, bukan sipilis yang aku terima. Melainkan, otakku kini tiada berarti lagi, bagaikan buah kelapa yang kosong dan kering. Tidak bisa berpikir jernih. Dan semua perasaan yang dulu ada kini hilang, seperti hilangnya asap jerami neraka itu.

Berulang kali juga aku berusaha meninggalkan semua itu, namun berpuluh-puluh kali, atau bahkan beribu kali aku tidak bisa menjauhinya. Padahal semua itu, hanya bisa dinikmati hanya dengan UANG ... Ya, UANG ... Benda yang kini menjadi pujaan semua manusia-yang telah dibutakan olehnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline