Lihat ke Halaman Asli

Untuk Tuan Demokrasi

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Untuk Tuan Demokrasi
Demokrasi
Bak kekasih yang pergi
Nampak, namun tak dapat dimiliki
Terlihat malam hari, namun begitu cepat hilang tersapu cahaya pagi
Jauh pula serupa warna pelangi
Demokrasi,
Kau dongeng yang masih dipercayai,
Kisah tidur anak-anak Yunani
Cleisthenes, Athena, dan Sparta
Ayah dan Negeri tempat lahirmu sendiri kau tinggal pergi
setelah lelah kau hiasi
Ah akhirnya, kau dapat kurasakan! Kunikmati, kusentuh dan kuhirup lembut jasadmu yang wangi
Namun sial, hanya sekedar mimpi!
Demokrasi
Bantu kami dan negeri ini
Kami lari tapi mati
Kami bersuara tapi sepi
Kami bermimpi dan sulit bangun lagi
Tak usah kau bermurah hati
Tapi buatlah negeri ini menjadi berarti
Kaulah harapan kami, kami tak inginkan lagi monarki!
Demokrasi
Berilah ruhmu kepada presiden terpilih kami
Agar yang mati dapat tersenyum kembali
Dan yang hidup tak seperti mati
Tolonglah kami
Membangun indah peradaban
Dibumi pertiwi yang kami cintai
Ghulam M Nayazri
05/07/2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline