Lihat ke Halaman Asli

Ghozi hiban

Pemuda tanggung

Langit Gadis Musim Hujan

Diperbarui: 28 Januari 2023   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Suatu kebetulan Marlan.
Menghidu udara
adalah terang panjang jalan"

Dentang mengambang.
Sebelah kebun di selatan,
pukul 4 dibawah lengkung jingga ---
Matahari dan mata gadis musim hujan,
Rumput melambai.

Juga rampai,
Menari sepanjang pandang terentang.
Marlan mendengar.

Aina, Rambutnya tergerai.

"Sepertinya aku terdampar di tempat merepotkan"
Marlan dan sepenggal kalimat dipikiran.
Langit gadis musim hujan,
seperti gadis pada umumnya --- bunga dengan tangkai duri di sisinya.

Marlan,
ia mengintip jari --- gemulai merangkai malai.

"Suatu kebetulan juga Aina.
Menghidu udara adalah
petang panjang jalan jika ada racun didalamnya"

Aina, tak menghiraukan.

Ia tak mengerti.
Kebebasan seperti menghidu udara pun bisa membunuh juga.


Slawi, Sabtu 28 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline