Lihat ke Halaman Asli

Merelakan 'Kekasih'

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Buku Enid Blyton bisa dibilang adalah masa kecil saya. Kisah-kisahnya yang  begitu anak-anak, nilai-nilai moral yang begitu membekas, deskripsi yang begitu indah mengenai Inggris dan kehidupan asramanya, benar-benar membuat saya kecil  hanyut! Selain Ibu Blyton, banyak juga pengarang lain yang mengisi kehidupan saya, hingga tak terasa 22 tahun setelah saya mulai bisa memahami bacaan, berkotak-kotak buku sudah saya kumpulkan. Mulai dari komik Asterix dan kawan-kawan, novel-novel populer, novel klasik, buku sastra hingga buku self-help putus dari pacar saya kumpulkan! Sungguh, buku-buku tersebut bagaikan sahabat, teman berpetualang, kekasih serta mentor terbaik yang bisa saya miliki. Saya mencintai buku-buku saya.

Hidup bergulir saya pun harus lepas dari sangkar. Hidup jauh dari zona nyaman, membuat saya tidak bisa membawa 'kekasih-kekasih' saya. Merekapun terasing di sudut berdebu, terkurung dalam kotak-kotak penyimpanan di rumah tempat saya besar. Sesekali saya pulang, saya akan menjenguk mereka dan membaca sedikit lembaran-lembaran salah satu dari mereka untuk mengenang memori manis yang menyeruak saat membacanya.

Namun mencintai tidak harus selamanya memiliki. Saya menyadari buku-buku saya lebih dari sekedar memori indah untuk saya sendiri. Saya meyakini banyak orang-orang di kehidupan saya maupun orang-orang asing menginginkan membaca buku-buku yang saya miliki dan lebih mampu merawat mereka dibanding yang bisa saya lakukan saat ini. Dengan berbesar hati saya merelakan kekasih-kekasih saya untuk terpampang di situs penjualan on-line (di situs jejaring paling ramai di Indonesia tentunya). Berharap mereka bertemu dengan pecinta-pecinta lainnya yang terpesona dan terhanyut kepada mereka.f

Selamat jalan kesayangan-kesayanganku. Kisah kalian selalu menjadi bagian dari hidupku.

That is why for me, unlike the Godfather, business IS personal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline