Apa keinginan kita di tengah pandemi?
Tentu kita semua menginginkan pandemi ini segera berakhir meski detik ini.
Ucapan yang bijak lahir dari pemikiran yang bijak. Sama halnya dengan nasib baik lahir dari pemikiran-pemikiran yang baik. Berpikir positif dari segala realita yang ada bisa menjadi solusi disaat pandemi seperti ini.
Seperti yang sama-sama kita ketahui, pemerintah telah memperpanjang masa PSBB (pembatasan sosial berskala besar) hingga 22 Mei mendatang.
Namun tak ada salahnya kita bantu pemerintah melawan corona dengan pemikiran yang positif. Apapun. Kita harus memiliki pemikiran bahwa suatu saat badai covid-19 pasti segera berlalu.
Apalagi saat bulan suci ramadan datang. Kita harus bisa menganggap corona telah pergi bahkan meski saat-saat pandemi. Tentunya tetap dengan mentaati masa PSBB dan mengindahkan segala antisipasi yang sudah kita lakukan selama ini.
Pada dasarnya, corona takkan menggila dan membabi buta jika kita tidak memviralkannya. Namanya menjadi rating tertinggi di segala pembahasan, baik di dunia maya maupun dunia nyata. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita tidak merasa bosan disegala waktu menjadikan covid-19 menjadi inti pembahasan?
Corona menjadi pembahasan, salah satunya karena menghentikan laju kerja semua manusia. Juga menjelma sebagai penghambat segala rencana. Sebut saja rencana mudik atau pulang kampung, rencana perayaan hari-hari besar keluarga seperti pernikahan, tasyakuran, dan bahkan shalat Jum'at yang sekali seminggu telah diwajibkan.
Memangkas pembahasan tentang corona bisa kita mulai dari keluarga. Misalnya, keluarga yang terbiasa mudik, karena pandemi ini dan pemerintah juga mengimbau agar tidak mudik maka kita bisa menghindari pembahasan mudik. Kuncinya setiap orang yang terbiasa mudik harus bisa mengikhlaskan untuk tidak mudik.
Maka, pembahasan keluarga tidak akan mengarah pada mudik atau pulang kampung dan pastinya saat berbincang-bincang si corona tidak akan ikut serta. Karena, seperti pembahasan yang telah terurai di atas semua siklus atau aktivitas kehidupan manusia, coronalah yang menjadi penyebab penghambatnya.
Alhamdulillah, memasuki bulan yang penuh rahmat dan suci ini, mari kita lawan pandemi dengan tidak membahasnya di segala lini, sampai pandemi ini benar-benar telah berakhir dan diumumkan resmi oleh pemerintah melalui koferensi.