Indonesia yang harmonis dari perspektif generasi milenial dinilai sebagai sesuatu yang beriringan dan seimbang dari berbagai aspek kehidupan. Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang kaya, baik dari sumber daya alam maupun dari sisi keanekaragaman budaya serta adat istiadat.
Berbicara mengenai budaya Indonesia tidak akan pernah ada habisnya, Indonesia bukan hanya dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak keanekaragaman suku, agama, dan pemandangan indah yang dimiliki. Indonesia juga memiliki beragam budaya. Salah satu budaya Indonesia yang menonjol di mata dunia adalah keramahtamahan masyarakat. Semua orang di belahan dunia sana pasti jika berkunjung ke Indonesia hal yang pertama menjadi perhatian mereka adalah senyum dan sapa masyarakat. Bagi warga Indonesia sendiri, hal ini adalah hal lumrah yang biasa dilakukan. Namun, bagi orang yang memang bukan belatar belakang budaya Indonesia, pasti terkejut saat pertama kali berkunjung.
Budaya tegur sapa di Indonesia memang menjadi salah satu alasan kuat mengapa negara ini dianggap sebagai salah satu negara paling ramah di dunia. Tegur sapa, yang dalam bahasa Jawa sering disebut "salam", merupakan suatu tindakan sederhana yang dilakukan dengan menyapa atau menyambut orang lain dengan ramah dan sopan.
Di Indonesia, tegur sapa bukanlah hal yang asing. Bahkan, sudah menjadi kebiasaan yang turun-temurun dari generasi ke generasi. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, semua diajarkan untuk menyapa dengan ramah kepada siapa pun yang mereka temui. Tegur sapa ini tidak hanya dilakukan kepada keluarga dan teman-teman, tetapi juga kepada orang asing yang baru dikenal.
Tegur sapa menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Saat kita bertemu dengan orang yang belum kita kenal, kita akan menyapa dengan kata-kata seperti "selamat pagi", "selamat siang", atau "selamat malam" tergantung pada waktu pertemuan. Selain itu, kita juga dapat menggunakan kata-kata seperti "apa kabar?" atau "bagaimana keadaanmu?" untuk menunjukkan minat kita terhadap keadaan orang tersebut.
Bukan hanya itu, tegur sapa di Indonesia juga melibatkan kontak fisik yang lembut. Misalnya, ketika kita bertemu dengan orang yang lebih tua, kita biasanya memberikan salam dengan merengkuh tangan mereka dan menempelkan tangan kita di dada sebagai tanda penghormatan. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kita terhadap orang yang lebih tua.
Tegur sapa juga mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat di Indonesia. Saat kita bertemu dengan saudara atau kerabat, kita tidak hanya menyapa dengan kata-kata, tetapi juga memberikan pelukan atau cium pipi sebagai tanda kasih sayang dan keakraban. Hal ini menunjukkan bahwa kita peduli dan menghargai hubungan keluarga yang erat.
Budaya tegur sapa di Indonesia juga berdampak positif pada sektor pariwisata. Banyak wisatawan yang datang ke Indonesia terkesan dengan keramahan dan kehangatan penduduk setempat. Mereka merasa diterima dengan baik dan merasa nyaman selama berada di Indonesia. Tidak jarang mereka kembali lagi untuk mengunjungi Indonesia karena kesan positif yang mereka dapatkan dari interaksi dengan penduduk setempat.
Selain itu, budaya tegur sapa juga membantu membangun hubungan sosial yang harmonis di masyarakat. Dengan saling menyapa dan menghormati satu sama lain, kita menciptakan lingkungan yang ramah dan saling mendukung. Hal ini juga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia.
Namun, dalam era modern ini, budaya tegur sapa di Indonesia sedikit demi sedikit mulai tergerus. Banyak orang yang lebih memilih untuk sibuk dengan dunia digital dan mengabaikan interaksi langsung dengan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya tegur sapa ini agar tidak hilang begitu saja. Nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat akhir-akhir ini mengalami penurunan dan mulai dilupakan dalam kehidupan bermasyarakat seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu penting adanya penerapan pada seseorang untuk dapat berkomunikasi yang baik sejak usia dini, peran sekolah dasar sangatlah yang paling mudah untuk menerapkan kebudayaan. Dengan itu menerapkan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) kepada peserta didik sejak usia dini dalam pendidikan sekolah dasar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang membangun karakteristik peserta didik dengan baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mempertahankan pentingnya nilai budaya 5S (Senyum,Salam,Sapa,Sopandan Santun) dalam pendidikan Sekolah Dasar, membangun karakteristik yang baik dari lingkungan sekolah akan memberikan dampak baik untuk lingkungan masyarakat. Dan penerapan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dalam pendidikan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengambilan pustaka. Dengan adanya mempertahankan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) yang di perkenalkan sejak usia dini akan menghasilkan dampak yang positif terhadap dunia pendidikan.
untuk mengatasi agar tidak punah nya budaya senyum sapa ini, orang tua dan dinas pendidikan di Indonesia harus memberikan pendidikan penerapan budaya ini dengan baik kepada anak. Sedari dini, anak harus dibiasakan budaya ini dengan takaran pas. Ini tentu perlu menjadi perhatian dengan sangat.