Dakwah pada hakikatnya adalah kegiatan menyiarkan seruan ajaran agama islam. Tujuan dari dakwah adalah supaya orang yang mendengarkan atau menerima dakwah mau mempelajari dan mengamalkan kajian yang telah disampaikan. Dakwah awalnya dilakukan oleh para nabi pada zaman dahulu untuk menyiarkan ajaran agama islam dan mengajak manusia pada saat itu untuk memeluk agama islam. Saat ini, dakwah banyak dilakukan oleh para pemuka agama untuk terus mengingatkan umat manusia pada ajaran agama. Walaupun kegiatan dakwah banyak dikaitkan dengan ustadz atau ulama, pada dasarnya dakwah adalah kewajiban dari setiap muslim.
Anjuran untuk berdakwah sudah diserukan oleh Allah SWT lewat firman-firmannya dalam Al-Qur'an, diantaranya ada dalam surah al-imran/3 :104 dan an-nahl/16: 125. Kedua ayat ini sama-sama menjelaskan tentang seruan untuk berdakwah dengan kata "yad'u/ud'u" yang artinya "serukanlah". Kedua ayat tersebut juga menunjukkan objek dakwah yaitu manusia, ini berarti dakwah adalah hal yang bersifat dari manusia kepada manusia.
Dalam surah al-imran/3 ayat 104, Allah SWT berfirman :
Artinya "dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung".
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia untuk terus menyerukan Kebajikan dan mengingatkan kepada perbuatan ma'ruf dan munkar. Ma'ruf diartikan sebagai sebagai sesuatu yang patut, yang wajar, atau sesuatu yang sudah dikenal yang baik, atau dalam pengertian lain ma'ruf menyangkut pada segala bentuk perbuatan yang dinilai baik oleh akal dan syara'atau hukum islam. Sedangkan munkar adalah semua perbuatan yang dapat menjauhkan diri dari Allah SWT serta bertentangan dengan nilai-nilai agama dan norma dalam masyarakat. Dalam ayat ini Allah SWT menyebutkan orang-orang yang menyerukan kebajikan adalah orang-orang yang beruntung. Artinya, dakwah sangat penting sebagai salah satu cara manusia untuk mendekatkan diri kepada tuhan-Nya.
Adapun surah an-nahl/16: 125 Allah SWT berfirman:
Artinya "serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu, dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat daro jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk"
Pada ayat ini, Allah SWT memberitahukan kepada manusia cara berdakwah. Yaitu lewat kata-kata "serulah dengan pengajaran yang baik", maksudnya berdakwaklah dengan suara yang lembut serta tidak ada keterpaksaan didalamnya agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Bahkan, Allah SWT juga menganjurkan jika harus berdebat, maka berdebatlah dengan cara yang baik. Manusia sesungguhnya hanya bertugas untuk menyampaikan karena yang berhak menentukan dann yang mengetahui mana jalan yang baik dan yang buruk hanya Allah semata.
Dari kedua ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan berdakwah pada hakikatnya adalah kewajiban bagi sekuruh umat muslim. Jenis dakwah yang disiarkan adalah mengajak manusia kepada Kebajikan dan menjalani amal ma'ruf nahi munkar. Dalam berdakwah sangat dianjurkan untuk melakukannya dengan baik dan lemah lembut. Semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang beruntung yang mendapatkan ridho dan rahmat dari Allah SWT.
Dosen pengampu : Dr. Hamidullah Mahmud, M.A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H