Apa itu Konsep Diri?
Konsep diri menurut Hurlock (2005) adalah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang diimiliki orang tentang diri mereka sendiri seperti, karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi. Pola pembentukan konsep diri seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses belajar dalam interakasinnya dengan lingkungan sosial. Perubahan yang dimulai dengan perubahan fisik, seperti merasa aneh dan berbeda dengan orang lain, menyebabkan ketidakpuasan diri, yang menunjukkan penolakan terhadap keadaan diri sendiri. Keadaan inilah yang memengaruhi pembentukan konsep diri seseorang. Keadaan konflik yang dialami seseorang memungkinkan seseorang menunjukkan bagaimana konsep dirinya.
Dengan kata lain, orang berusaha untuk menemukan identitasnya diri mereka dan mencoba hal-hal baru untuk menemukan dirinya sendiri. Apabila individu tidak mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri dan menyesuaikan diri dengan tugas-tugas perkembangan seperti individu lain pada umumnya, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan konsep dirinya (Hurlock, 1997). Kemudian, Hurlock mengemukakan dua tingkatan konsep diri yaitu, konsep diri positif dan konsep diri negatif.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memberikan panduan dalam menggali data melalui wawancara. Peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan melibatkan seorang peserta didik bernama Nardina Widha Haniyah berusia 15 tahun, dan sekarang ia duduk di bangku kelas 10 SMA Triguna Utama Syarif Hidayatullah Jakarta bertempat di Ciputat, Tangerang Selatan.
Hasil dan Pembahasan
1. Konsep Diri Positif
Hurlock (1997) mengemukakan ciri dari konsep diri positif, yaitu individu mengembangkan sifat-sifat seperti percaya diri, menghargai diri sendiri, dan kemampuan untuk melihat dirinya secara realistis. Kemudian, menilai hubungan orang lain secara tepat dan ini menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang baik. Berikut ini hasil wawancara dan disimpulkan menggunakan pandangan Hurlock:
a) Kemampuan berinteraksi mencerminkan keberhasilan individu dalam hubungan sosial. Pengakuan dari orang lain membantu membangun konsep diri yang positif, seperti yang telah diungkapkan oleh Nardina bahwa ia mampu berinteraksi dan mudah bergaul dengan siapa saja. Tetapi, terkadang individu merasa tidak kompeten dalam mengambil suatu keputusan dan dengan rasa ketidakpercayaanya itu membuat Nardina tidak nyaman dengan lingkungannya.
Nardina merasa dihargai keberadaanya diterima dan disukai ketika lawan bicaranya itu terbawa have fun, hal ini memperkuat persepsi positif terhadap dirinya. Namun, berkat lingkungannya yang baik dan ramah membuat Nardina untuk selalu optimis dalam menghadapi tantangan besar dalam hidupnya. Menurut Hurlock, lingkunganyang mendukung memberikan penguatan positif, memotivasi individu untuk tetap optimis. Optimisme adalah bagian dari konsep diri positif, yang memungkinkan seseorang melihat peluang meskipun dalam situasi sulit.