Lihat ke Halaman Asli

Ghina ZFirdausi

Sedang melakukan studi S1 jurusan bimbingan dan konseling di Universitas Pendidikan Indonesia

Fenomena Pergaulan Tidak Sehat Remaja di Era Digital

Diperbarui: 4 November 2023   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dosen pengampu: Prof. Dr. Syamsu Yusuf L.N, M.Pd. dan Nadia Aulia Nadhira, M.Pd.

            Saat ini kita sedang menghadapi era digital yang ditandai dengan adanya perubahan -- perubahan yang serba cepat dan kompleks. Kita dituntut untuk serba bisa untuk menghadapi segala perubahan itu dan salah satunya dimulai dengan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun tidak jarang pula diantara kita yang belum bisa berhasil dalam penyesuaian atas segala perubahan -- perubahan yang terjadi. Apalagi dengan diiringi oleh adanya era digital. Kita harus lebih waspada karena sejujurnya bila kita tidak bisa membentengi diri maka akan terjadi dampak yang sangat buruk bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar kita. Salah satu dampak yang akan terjadi yaitu pergaulan tidak sehat terutama pada masa remaja, karena pada masa itu kita memang sedang bertumbuh untuk mencari jati diri.

            Pada masa remaja, emosinya masih sangat labil dan sangat mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Oleh karenanya, remaja sangat membutuhkan berdampingan dari para orang tua agar mereka dapat melalui masak pencarian jati diri ke arah yang lebih positif. Kemajuan teknologi atau era digital ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagi peradaban dunia khususnya Indonesia. Indonesia yang dahulu dikenal dengan masyarakat yang memiliki ragam budaya, bertutur kata yang baik, dan berperilaku yang baik. 

Namun kini sudah mulai tergores oleh kebudayaan luar hal ini disebabkan ketidakmampuan individu Dalam menerima budaya barat yang masuk ditambah dengan kesalahan dalam pemanfaatan teknologi pada era digital ini. Yang mengakibatkan pergeseran budaya dan muncul perilaku menyimpang karena tidak ada lagi rasa malu yang dimiliki, contohnya seperti perilaku seks bebas, gaya berpacaran yang salah, melupakan budaya timur dan mengagungkan budaya barat. Sebagai contoh pada masa sekarang banyak remaja yang memiliki jalan pikiran bahwa perwujudan cinta dan rasa kasih sayang meski diungkapkan dengan cara menyerahkan jiwa dan raga sepenuhnya kepada lawan jenisnya. (Yati, 2020).

            Era digital sendiri ditandai dengan adanya penggunaan perangkat teknologi yang sangat berkembang dengan pesat. Saat era ini terjadi banyak perubahan teknologi, kebiasaan baru, dan masih banyak hal lainnya yang terjadi di era digital ini. Perkembangan teknologi ini menyebabkan beberapa nilai-nilai yang dilahirkan, baik nilai yang termasuk positif maupun negatif. (Purnasari dan Sadewo, 2021).

            Pergaulan tidak sehat atau dapat juga dikatakan pergaulan bebas memang sedang marak terjadi di sekitar kita. Pergaulan tidak sehat ini merujuk kepada perilaku remaja atau inidividu yang tidak terkontrol dalam melakukan suatu aktivitas yang tercela, seperti mabok atau meminum minuman beralkohol, melakukan hubungan seksual diluar ikatan pernikahan, menyalahkan gunakan penggunaan narkoba, dan masih banyak lagi perilaku berisiko lainnya. Jika ditinjau dari beberapa segi yang berbeda memang banyak faktor yang menyebabkan individu tersebut melakukan pergaulan yang tidak sehat ini, bisa disebabkan oleh kurangnya perhatian dan pengertian dari kedua orang tua, faktor lingkungan pertemanan yang kurang tepat, pengaruh media masa atau era digital ini.

            Dapat dikatakan juga pergaulan adalah salah satu kebutuhan hidup dari individu, karena individu Dalam makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia di bidang melalui suatu pergaulan. Pergaulan juga merupakan hak asasi manusia setiap individu dan harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam hal pergaulan, apalagi dengan mendiskriminasi karena hal tersebut sudah melanggar hak asasi manusia. Jadi pergaulan antar individu bersifat bebas tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, norma bermasyarakat. Namun tidak jarang juga di antara kita khususnya para remaja ini yang kurang bijak dalam pergaulan. 

(Nadhirah, 2017). Pada era digital ini pergaulan yang tidak sehat atau pergaulan bebas sudah bukan suatu hal yang tabu namun suatu hal yang dianggap wajar dan telah menjadi kebiasaan. Sebenarnya tindakan seksual di kalangan remaja ini di satu sisi adalah tuntutan dari dalam diri, karena sesuai dengan perkembangan reproduksinya maka sedang mencapai tingkat kematangan seksual. Tetapi memang harus bisa menjaga dan membentengi diri dari hal -- hal yang akan merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

            Dapat dikatakan bahwa individu yang terjebak dalam pergaulan tidak sehat, merupakan individu yang belum berhasil dalam masa penyesuaian atas perubahan yang terjadi pada masa sekarang seperti yang telah dikatakan sebelumnya. Namun bukan hanya gagal dalam penyesuaian, ini juga dapat dikatakan bahwa individu tersebut tidak dapat menerapkan beberapa nilai penting dalam kehidupan.

 Salah satu nya yaitu nilai moral dan agama. Karena seperti yang telah kita ketahui bahwa dalam dasar negara kita yaitu pancasila sudah jelas bahwa pertama adalah menerapkan nilai keagamaan, yang dimana semua agama yang ada di Indonesia ini mengajarkan kita untuk menjauhi perilaku -- perilaku tercela diatas. Sedangkan jika menurut Rizki Dwi Hartono dan Nur Dyah Gyanawati, ada beberapa faktor yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan yang tidak sehat atau bisa disebut dengan pergaulan bebas. Yakni terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor internal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline