Lihat ke Halaman Asli

Asep Abdurrahman

Hidup untuk berkarya dan berkarya untuk hidup

Secangkir Ramuan Pagi

Diperbarui: 9 Juni 2020   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi.

Musim virus menyelimuti nagari
Kembangkan diri menuai jati diri
Sibak memaknai titah ilahi
Melejitkan keheningan jasmani

Semangat damai jasmani diikuti sehat berseri
Setumpuk rasa mengayuh sehat tanpa berduri
Hari hari menjual ketidakpastian semenjak uji nyali
Menemukan harta bermakna dalam diri

Waras memberi sekadar usaha tak putus yang berderu
Menghilangkan intrik tanpa menjadikan hari tak seru
Menggondol matahari menyibak sinar berderma
Untuk meniti kehidupan yang penuh derma

Derma  seonggok ramuan memberi hari
Mencerahkan hari mengikat makna sehat sejati
Mengetuk langit dengan jiwa berseri
Karena meminum ramuan damai diberi sang istri

Seteguk rasa menyegarkan diri yang tak berduri
Memetik rasa dari kumpulan ramuan bernengok diri
Sembari menilik cahaya memberi harapan yang berarti
Dari Sang Maha Suci untuk manusia yang bersemedi di alam diri

Janganlan bosan mengayun usaha memberi nafas
Mengetuk langit lewat usaha yang bernas
Tanpa berpaling dari perintah kesehatan yang bersurat
Untuk masa depan diri menengok setumpuk tugas yang berat

Teman setianya secangkir gugusan ramuan bermanfaat
Bemanfaat untuk menemani hari dengan segudang khasiat
Cobalah melangkah dan melangkah
Agar tidak bersalah tanpa usaha lillah

Dasana Indah-Bojong Nangka-Tangerang, 09 Juni 2020.
Ditulis sambil menunggu kabar Ujian WIP 2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline