Lihat ke Halaman Asli

Kue Moho, Jajanan Tradisional Khas Parakan Temanggung

Diperbarui: 27 Agustus 2018   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kue moho atau kweku merupakan salah satu kue yang wajib hadir di meja makan sembahyang leluhur saat Imlek bagi etnis Tionghoa di Parakan, Temanggung. Awalnya, kue ini merupakan adat kebiasaan suku Hokkian di Parakan, Temanggung, lalu berkembang menjadi kebiasaan suku Cina lainnya di daerah ini, bahkan menyebar ke daerah lain seperti Magelang, Wonosoba, Muntilan, Salatiga hingga ke Tuban dan Cirebon. 

Meskipun sekilas seperti bakpao, namun pada bagian atasnya ada warna merah yang membuat penampilannya semakin cantik. Selain itu rasanya juga lebih manis dan teksturnya juga lebih padat. Kue ini banyak di jual di pasar tradisional, sehingga mudah untuk mendapatkannya.

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2018 melakukan kunjugan dan edukasi e-commerce ke UMKM yang memproduksi kue moho yaitu Moho Bah Kian. Moho Bah Kian bergerak dibidang mengelola makanan yang spesifik yaitu Jajanan Tradisional, terutama Kue Moho. 

Moho Bah Kian telah memiliki track record selama 3 generasi dalam membuat makanan yang berkualitas demi kepuasan anda dan kecintaan kami dalam melestarikan jajanan tradisional Indonesia. 

Saat ini Moho Bah Kian telah dikelola oleh Bapak Budi Utomo. Setiap hari Moho Bah Kian bisa memproduksi kue moho hingga 300-500 biji. Selain itu, Moho Bah Kian juga memproduksi jajanan tradisional lainnya seperti kue pukis dan kue lapis.

Edukasi e-commerce dilakukan karena peluang pasar online di Indonesia sangat besar tak terkecuali untuk makanan khas Indonesia. Oleh Karena itu diperlukan edukasi agar jajanan khas tidak hanya dipasarkan di pasar-pasar tradisional tetapi juga lewat pasar online.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline