Lihat ke Halaman Asli

Ghevira Tyas

Universitas Airlangga

The Dark Side of Trendy Clothing

Diperbarui: 22 Mei 2023   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Edgars Kisuro dari Pexels

Fast fashion adalah istilah yang digunakan oleh industri tekstil untuk mendeskripsikan pakaian yang di produksi dengan jumlah banyak dalam waktu singkat. Istilah ini muncul pada tahun 1990-an. Di tengah maraknya industri fashion, fast fashion telah menjadi salah satu kekuatan dalam industri tersebut. 

Dengan harga yang terjangkau dan mengikuti tren terbaru, fast fashion menjadi sangat populer dan banyak diminati oleh masyarakat. Selain itu, perusahaan fast fashion memiliki ketersediaan produk yang melimpah dan memperbarui koleksi mereka secara teratur, bahkan beberapa kali per musim. Konsumen dengan mudah menemukan berbagai macam pakaian dan aksesori di toko fast fashion. Hal tersebut mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak dan lebih sering.

Fenomena fast fashion ini memiliki dampak yang signifikan pada ekosistem. Proses produksi dengan jumlah banyak dan singkat membutuhkan banyak sumber daya alam seperti air, energi, dan bahan baku. Proses produksi tekstil dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang akan berpengaruh terhadap iklim dan pemanasan global.

Selain itu, pencemaran air dan tanah dapat terjadi jika menggunakan bahan kimia yang berbahaya seperti pewarna sintesis dan bahan pengawet. Limbah pabrik garmen seringkali dibuang langsung ke sungai dan mengancam makhluk hidup. Konsumsi yang berlebihan dan siklus pemakaian yang pendek menyebabkan banyak pakaian fast fashion yang dibuang dan menciptakan penumpukan di pembuangan sampah karena limbah tekstil yang tidak terurai.

Dibalik kecepatan produksi dalam jumlah yang banyak, praktik fast fashion seringkali memanfaatkan tenaga kerja dengan upah buruh yang rendah agar dapat memproduksi pakaian dengan biaya yang murah. Hal ini menyebabkan eksploitasi buruh dan kondisi kerja yang tidak menguntungkan. Pekerja sering kali bekerja di luar jam kerja, tidak mendapatkan upah yang layak, serta tidak ada akses jaminan sosial. Mereka seringkali dipaksa bekerja dengan kondisi yang berbahaya tanpa perlindungan kesehatan yang memadai.

Maka dari itu, sebagai agen perubahan kita dapat berkontribusi dengan memilih pakaian yang berkualitas, tahan lama, dan diproduksi secara etis. Kita dapat menerapkan fashion timeless yaitu gaya yang tidak terpengaruh pada tren dan tetap relevan sepanjang waktu. Fashion timeless berfokus pada pakaian yang memiliki daya tahan lama dan dapat digunakan di berbagai kesempatan. Contohnya seperti blazer, kemeja putih, dan celana hitam. Hal ini dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu kita juga dapat memilih untuk medukung merek pakaian yang berkomitmen terhadap praktik berkelanjutan.

Penting bagi kita untuk menjadi lebih sadar dan mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan oleh keputusan pembelian kita. Dengan mengutamakan kualitas, keberlanjutan, dan produksi yang bertanggung jawab kita dapat mengurangi kontribusi kita terhadap fast fashion. Jadilah Konsumen yang bijak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline