Lihat ke Halaman Asli

Apa Itu Konflik Dan Apa Pentingnya Konflik Dalam Cerita

Diperbarui: 4 September 2023   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Dalam menulis atau membaca sebuah cerita baik dalam bentuk novel ataupun cerpen, kita tentunya tidak akan tertarik untuk membaca kelanjutan sebuah cerita bila dalam 3 halaman pertama dalam sebuah cerita tidak menampilkan apapun yang menarik. 

Dalam konteks kepenulisan, hal ini dikenal dengan HOOK. Kalau kamu tau peterpan ...bukan yang "buka dulu topengmu", ya. Ada seorang karakter yang bernama Kapten Hook. Kapten Hook ini kan punya semacam pengait di tangannya. Dengan kata lain. Hook bila diartikan dalam bahasa Indonesia akan berarti pengait. Hook artinya pengait dan pengait fungsinya untuk menarik. Simple, kan?

Konflik berperan penting dalam sebuah cerita. Apa jadinya sebuah cerita tanpa konflik? 

Yah, jika kamu sering menonton film atau series animasi, mungkin kamu bakalan menyebut "slice of life, bagaimana tuh?". 

Slice of life meskipun terkenal dengan cerita sehari-hari, tapi aku rasa masih ada konflik di dalam cerita itu. Itu juga berlaku pada Flat Arc. Meski Flat Arc mencerminkan tokoh utama yang tidak mengalami perubahan secara internal, Flat Arc masih memiliki konfliknya sendiri. Jadi apa sih itu konflik?

Konflik pada dasarnya memiliki dua jenis, yaitu konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal memiliki fokus kepada keterikatan secara emosi terhadap sesuatu, ataupun pilihan internal. 

Sementara itu, konflik eksternal berfokus pada pencapaian tujuan atau goals di dunia tersebut. Menurut situs https://elearning.menlhk.go.id/, konflik adalah perjuangan yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk memperoleh hal-hal, seperti nilai, status, kekuasaan, otoritas, dan lain-lain, dimana tujuan dari pertikaiaan itu untuk memperoleh suatu keadaan.  

Di sisi lain, konflik juga dapat diartikan sebagai perjuangan antara pihak yang berlawanan. Dengan kata lain, seseorang atau sesuatu dapat ada atau muncul guna menghalangi seorang karakter dalam mencapai tujuannya sehingga mereka perlu mencari cara untuk mengatasi situasi tersebut. 

Jadi, secara benar-benar sederhana dalam sebuah cerita, seorang karakter pada dasarnya hanya menyelesaikan masalah sepanjang cerita.

Cerita sebenarnya tidak harus selalu tentang mengajarkan seseorang. Dengan kata lain, cerita tidak harus selalu memberikan pelajaran dan bisa saja... sebuah cerita hanya bertujuan untuk menghibur tanpa memberikan pelajaran apapun. Hal itu sah-sah saja. Namun, apakah cerita tersebut menarik atau tidak itu bergantung pada preferensi dan subjektivitas kita masing-masing.

Konflik dalam sebuah cerita tidak hanya hadir untuk karakter agar karakter tersebut dihalang-halangi sepanjang cerita untuk mencapai tujuannya. Bila demikian, bila kalian jeli dalam membaca novel tertentu atau menonton film tertentu kalian akan menemukan sebuah konflik yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam sebuah cerita dan terkesan sebagai tambahan saja untuk memperpanjang durasi cerita. Hal ini sebaiknya dihindari kalau kamu menulis cerita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline