Lihat ke Halaman Asli

Yuk, Kenalan Dengan Positive Change Arc

Diperbarui: 12 November 2023   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://asset.kompas.com/crops/iEYcneIkMnuNqt8orar_dZ59oCA=/341x234:1509x1012/750x500/data/photo/2022/08/19/62ff1f358fd17.png

Kalo kamu sering membaca buku fiksi (novel) atau hobi nonton film... kamu akan menjumpai adanya perubahan dari seorang protagonis di dalam sebuah cerita secara keseluruhan. Tapi kamu mungkin juga memperhatikan bahwa ada seorang tokoh utama yang tidak berubah hingga cerita berakhir. Kedua hal itu wajar terjadi di dalam sebuah cerita dan tidak ada salahnya jika seorang protagonis sama sekali tidak terjadi mengalami perubahan yang berdampak pada dirinya sendiri. Kedua hal merupakan contoh dari Character Arc.

Jadi, apa sih Character Arc itu? Character Arc itu simplenya adalah proses yang terjadi pada seorang protagonis baik dia mengalami perubahan ataupun engga yang mana proses itu tadi berlangsung selama cerita berlangsung. Gimana? Pusing? 

Character Arc bakal lebih mudah kalau kita lihat langsung dari contohnya. Berikut adalah jenis-jenis Character Arc, diantaranya adalah Arc Perubahan (Change Arc) dan Arc Datar (Flat Arc). Seperti yang aku bilang sebelumnya, protagonis akan mengalami proses dari yang sebelulmnya A lalu kemudian berubah menjadi B. Hal itu disebut sebagai Arc Perubahan. Arc Perubahan atau Change Arc itu menampilkan bahwa si protagonis mengalami perubahan di dalam hidupnya baik secara internal maupun eksternal.

Arc Perubahan mengakibatkan perubahan yang berdampak sehingga si protagonis tidak akan sama seperti dirinya di awal cerita dimulai. Hal ini sendiri memiliki dua artian, yaitu dimana si protagonis dapat menjadi lebih baik dari dirinya di awal cerita, atau dia akan menjadi karakter lebih dark di akhir cerita. Menarik, bukan? Ya, tidak semua karakter mengalami hal baik di dalam perjalanan kisahnya dan menjadikan apa yang diinginkannya terwujud, terlebih lagi apa yang dibutuhkannya secara internal. 

Jadi, jangan terlalu terkejut bila seorang karakter di awal cerita sangat baik dan penolong akan berubah menjadi versi terburuknya di akhir cerita. Lagipula itu adalah sebuah karangan dan sang author-lah yang menentukan bagaimana pengembangan karakter protagonisnya. Ngomongin soal Arc Perubahan atau Change Arc... Arc ini memiliki dua tipe, yaitu Positive Change Arc dan Negative Change Arc. Aku bakal bahas Negative Change Arc di lain waktu.

Positive Change Arc atau Arc Perubahan Positif seperti namanya memiliki arti bahwa proses perubahan di dalam cerita protagonis menjadi lebih cenderung positif. Positif ini dapat memiliki banyak makna, namun yang paling penting adalah bahwa Positive Change Arc tidak selamanya akan berakhir dengan happy ending dan semua yang dinginkan oleh si protagonis terkabul. Berbicara soal ending cerita, sebenernya ending cerita ngga hanya 2 aja lho! Kalau kamu tertarik untuk mengetahui macam-macam ending cerita secara lebih lanjut, kamu bisa lihat postingan aku yang judulnya "4 Cara Mengakhiri Sebuah Cerita".

Ehm! Berdasarkan macam-macam ending cerita, seorang protagonis dapat memiliki sebuah keinginan yang tidak terkabul tetapi protagonis tetap berhasil berubah menjadi persona yang lebih baik secara internal. Misalnya, di awal cerita seorang protagonis adalah seorang yang pendiam dan antisosial, sedangkan setelah apa yang dilaluinya sepanjang cerita, dia menjadi pribadi yang terbuka dan memiliki banyak kawan. Contoh sederhana itu merupakan perubahan dengan cara yang baik.

Sebenarnya di dalam Positive Change Arc, protagonis ngga perlu menjadi pribadi yang jahatnya sebelas duabelas kayak setan. Agar karakter protagonismu berubah dengan cara yang positif, dia harus memulai cerita dengan sesuatu yang kurang di hidupnya, beberapa alasan yang membuat perubahan itu tadi diperlukan. 

Kalau K.M Weiland bilang, "He is incomplete in some way, but not because he is lacking something external". Hal itu berarti bahwa protagonis tidak melulu harus memiliki kekurangan secara eksternal seperti miskin, kurang good looking, ataupun tidak punya PC. K.M. Weiland menegaskan dalam bukunya Creating Character Arcs bahwa protagonis harus memiliki suatu kekurangan di dalam diri pribadinya.

Lebih lanjut, K.M. Weilang bilang "He is harboring some deeply held misconception about either himself, the world, or probably both". Protagonis memiliki miskonsepsi mengenai dirinya, lingkungan, atau mungkin keduanya. Miskonsepsi ini akan menjadi rintangan dalam memperoleh mimpinya. Dengan begitu, protagonis memulai ceritanya dengan dirinya yang mempercayai Lie, memahami miskonsepsi, dan akhirnya menemukan Truth. Untuk mengetahui apa Lie yang dia percaya, maka kamu perlu tahu apa yang berubah dari dirinya di akhir cerita. 

Ingat! Yang berubah disini adalah dirinya secara internal dan dapat berupa satu kalimat saja kalau kamu menyadari apa yang berubah dari dirinya di akhir cerita. Contohnya begini... kalau si protagonis di ending cerita menyadari bahwa dia harus menjalin hubungan dekat dengan orang lain, maka protagonis akan mempercayai Lie dimana protagonis tidak peduli dengan orang lain dan menghindari berhubungan dekat dengan siapapun. Alasannya dapat berbagai macam, tapi yang utama adalah Lie itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline