Lihat ke Halaman Asli

Tentang Akuntansi Perkebunan

Diperbarui: 4 April 2017   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Akuntansi perkebunan merupakan salah satu bidang akuntansi yang membutuhan perlakuan khusus dan berbeda dari bidang akuntansi yang lainnya. Perbedaan ini terjadi karena banyak akun-akun berbeda yang harus dicatat, sehingga akuntansi perkebunan mendapat perlakuan yang lebih khusus dibanding bidang akuntansi yang lainnya.

Yang dimaksud dengan perkebunan adalah kegiatan usaha pengelolaan atau pengembangbiakan tanaman keras seperti kelapa, kelapa sawit, karet, mahoni, teh, coklat, kopi dan lain sebagainya yang bertujuan untuk mendapatkan hasil beberapa tahun (periode) kedepan sesuai dengan umur biologis dan umur produksi masing-masing tanaman. Indonesia sendiri memiliki salah satu perusahaan perkebunan terbesar yang termasuk sebagai BUMN yaitu PT. Perkebunan Nusantara. Dikarenakan akuntansi memiliki perlakuan yang berbeda maka aturannya pun dibedakan, berikut beberapa PSAK yang relevan mengatur mengenai akuntansi perkebunan, diantaranya:

PSAK 2 (Revisi 2009) Laporan Arus Kas
PSAK 23 (Revisi 2009) Pendapatan
PSAK 50 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan : Penyajian
PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan : Pengakuan Dan Pengukuran
PSAK 60 Instrumen Keuangan : Pengungkapan
PSAK 7 (Revisi 2010) Pengungkapan Pihak-pihak berelasi
PSAK 14 (Revisi 2008) Persediaan
PSAK 58 (Revisi 2009) Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki untuk Dijuan dan Opersi yang Dihentikan
PSAK 12 (Revisi 2009) Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama
PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi Pada Entitas Asosiasi
PSAK 13 (Revisi 2010) Properti Investasi
PSAK 16 (Revisi 2011) Aset Tetap
PSAK 48 (Revisi 2010) Penuurunan Nilai Aset
PSAK 25 Hak Atas Tanah
PSAK 19 (Revisi 2009)Aset Tak Berwujud
PSAK 46 (Revisi 2010) Pajak Penghasilan
PSAK 24 (Revisi 2010) Imbalan Kerja
PSAK 26 (Revisi 2011) Biaya Pinjaman
PSAK 30 (Revisi 2011) Sewa
PSAK 38 (Revisi 2012) Akuntansi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
PSAK 10 (Revisi 2010) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 1 (Revisi 2009) Pengajian Laporan Keuangan
PSAK 4 (Revisi 2009) Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 22 (Revisi 2010) Kombinasi Bisnis
PSAK 8 (Revisi 2009) Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
PSAK 5 (Revisi 2009) SEgme Operasi

Secara umum aktivitas industri perkebunan terbagi atas beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahap Pembibitan (Nursery)
Pembibitan merupakan tahap awal dari sebuah proses produksi industri perkebunan, tahap ini merupakan tahap yang sangat penting untuk perusahaan karena perusahaan harus mempertimbangkan dengan tepat jenis bibit (produksi) apa yang akan ditanam. Sederhananya, terdapat dua kali pencatatan pada tahap ini:
• Pada saat pembelian bibit :
BIBIT XXXX
KAS XXXX
• Pada saat penanaman :
PEMBIBITAN XXXX
BIBIT XXXX
2. Tahap Persiapan Lahan (Land Preparing)
Tahap ini adalah tahap dimana mempersiapkan lahan untuk penanaman
3. Tahap Penanaman dan Pemindahan Bibit ke Areal Lahan (Cultivating).
Jurnal pada saat pemindahan bibit ke areal lahan :
TBM XXXX
Pembibitan XXXX
3. Tahap Perawatan dan Pemupukan (Upkeep)
Pada tahap ini terdapat istilah TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) yaitu merupakan tahapan sejak tanaman selesai ditanam sampai tanaman memasuki masa panen pertama.
Adapulal istilah Rawat TBM adalah setiap pekerjaan yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan tanaman sehingga mempercepat masa TM (Tanaman Menghasilkan)

• Jurnal pada saat pembelian pupuk
PUPUK XXXX
KAS XXXX
• Jurnal untuk mencatat pengambilan pupuk untuk TBM :
TBM XXXX
PUPUK XXXX
• Jurnal pada saat pembelian pestisida:
PESTISIDA XXXX
KAS XXXX
• Jurnal pada saat pengambilan Pestisida dari gudang untuk TBM :
TBM XXXX
PESTISIDA XXXX
• Jurnal pada saat reklasifikasi TBM ke TM:
TM XXXX
TBM XXXX

5. Panen dan Penanganan Hasil Panen (Harvesting and Transporting)
6. Tahap Pengolahan Hasil Panen (Processing)

Jadi, akuntansi perkebunan memiliki perlakuan yang berbeda dari bidang akuntansi yang lainnya dikarenakan banyak tahapan khusus pada saat produksi yang mengakibatkan munculnya akun-akun yang berbeda pula, seperti ada istilah “Tanaman Belum Menghasilkan” dll. Istilah tersebut tidak kita temukan di dalam pencatatan akuntansi biasa, maka dari itu untuk Anda yang tertarik terhadap Akuntansi Perkebunan ini maka sangat dianjurkan untuk mempelajarinya lebih dalam dan mencari informasi sebanyak-banyaknya.

Sumber : http://ayuangelwhite.blogspot.co.id/2014/10/tugas-akuntansi-perkebunan.html
Judul TA : (Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi komoditi Teh di PT Perkebunan Nusantara VIII)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline