Lihat ke Halaman Asli

Ghazwan

mahasiswa

Generasi Digital, Ancaman Diabetes: Gaya Hidup Modern yang Menghancurkan Kesehatan Gen Z

Diperbarui: 15 Januari 2025   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Generasi Z, yang dikenal sebagai generasi digital, menghadapi tantangan kesehatan yang serius: diabetes. Gaya hidup yang tidak aktif, kebiasaan makan tidak sehat, dan tekanan sosial untuk tetap relevan di dunia maya menjadi kontributor utama meningkatnya prevalensi diabetes, khususnya diabetes tipe 2, pada generasi ini. Meskipun kemajuan teknologi membawa kemudahan, juga membawa bahaya. Gen Z menghabiskan banyak waktu di depan layar untuk pendidikan, pekerjaan, dan interaksi sosial. Faktor risiko utama diabetes adalah peningkatan konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis, dan penurunan drastis dalam aktivitas fisik.

Ironisnya, banyak generasi Z kurang memahami pentingnya pola makan sehat, meskipun mereka memiliki banyak sumber informasi. Pengaruh budaya dan diet ekstrem sering kali lebih mendominasi daripada pendidikan nutrisi yang tepat. Akibatnya, orang menjadi terbiasa mengkonsumsi makanan dengan banyak gula, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh. Tekanan untuk tampil sempurna di media sosial juga mendorong pola makan tidak teratur, seperti binge-eating atau menghindari makan sama sekali. Stres yang dihasilkan dari tekanan ini turut berkontribusi terhadap ketidakseimbangan hormon, yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Generasi Z seringkali menganggap bahwa penyakit kronis seperti diabetes hanya terjadi pada kelompok usia tua. Pandangan ini mencerminkan kegagalan sistem kesehatan dalam menyampaikan pentingnya pencegahan dini. Data menunjukkan bahwa pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko diabetes di kalangan anak muda masih sangat rendah. Lebih parah lagi, stigma terhadap obesitas dan kesehatan mental seringkali menghalangi Gen Z untuk mencari bantuan. Banyak yang mengalami gangguan makan sebagai respons terhadap tekanan sosial atau standar kecantikan yang tak realistis. Sayangnya, masalah ini jarang diintegrasikan ke dalam pendekatan kesehatan publik, yang umumnya hanya fokus pada gejala fisik, bukan akar permasalahan mental dan sosial.

Jika tren ini tidak segera ditangani, konsekuensi ekonomi dan sosial akan sangat besar. Diabetes adalah penyakit mahal yang membutuhkan pengelolaan seumur hidup, mulai dari obat-obatan hingga komplikasi seperti penyakit kardiovaskular, gagal ginjal, atau amputasi. Beban ini tidak hanya akan dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh sistem kesehatan yang sudah rapuh. Lebih dari itu, generasi yang seharusnya menjadi pilar inovasi dan pembangunan masa depan akan kehilangan potensi mereka. Dengan produktivitas yang terganggu dan kualitas hidup yang menurun, mimpi tentang generasi pemimpin dunia yang kuat dan sehat mungkin hanya akan menjadi ilusi.

Untuk mengatasi ancaman ini, pendekatan holistik diperlukan. Edukasi kesehatan harus menjadi prioritas, dimulai dari sekolah hingga media sosial. Promosi aktivitas fisik, kampanye pola makan sehat, dan kesadaran untuk rutin memeriksakan kesehatan menjadi langkah penting. Kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, sekolah, dan platform digital sangat diperlukan untuk menjangkau Gen Z secara efektif. Diabetes pada Generasi Z bukan sekadar masalah medis, tetapi cerminan dari disfungsi sosial, ekonomi, dan budaya kita. Jika dibiarkan, masalah ini akan melahirkan generasi yang tidak hanya menghadapi krisis kesehatan, tetapi juga kehilangan potensi mereka untuk memimpin dunia. Tindakan kolektif, mulai dari individu hingga sistem, adalah kunci untuk memastikan bahwa Gen Z dapat hidup sehat, produktif, dan membawa perubahan positif di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline