Setelah semalam kau asik menyusuri diksi-diksi,
Dini hari yang seharusnya tenang
Kau usik dengan segala macam gaduh mu,
Yang dimulai dari sibuk mencari korek api
Untuk sebatang rokok demi sebuah puisi,
Ingin segera mendidih air yang baru saja pasrah.
Hingga kebingunganmu mencari buku catatan
Serta kewaswasan memilih warna pena yang akan kau gunakan.
Dan manakala semuanya sudah berpihak padamu,
Kau malah terlelap dibawah matahari
Yang baru saja berangkat dinas pagi.