Bu,
Wajah anakmu tak selucu dulu
Senyumnya sudah jarang membuatmu tersenyum
sekarang wajah imutnya telah tertimbun kumis dan jenggot yang amburadul
Bu,
Pribadi anakmu tak selincah dulu
Tak lagi riang merangkul tubuh ayahnya dari belakang lalu mencium keningmu
sekarang ia lebih senang menyendiri pada resah pikiranmu
Hal itu sangat menyiksa, bu
Tapi ayah lebih mengerti bahwa anaknya adalah lelaki
Ia ajarkan cara menahan rindu tanpa airmata