Lihat ke Halaman Asli

Ghaza

Mahasiswa PGRI MADIUN

Sejarah Perkembangan Film Animasi, dari Tradisional hingga CGI

Diperbarui: 23 November 2024   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa yang tidak terpukau dengan kemajuan teknologi animasi saat ini? Film-film animasi modern menampilkan visual yang begitu memukau, detail yang sangat realistis, hingga membuat penonton seolah tenggelam dalam dunia fantasi yang nyata. Namun, perjalanan panjang industri animasi untuk mencapai tahap ini bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam.

Menurut data dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences, diperlukan waktu hampir 90 tahun sejak kemunculan film animasi pertama hingga era CGI (Computer Generated Imagery) seperti sekarang. Saya melihat bahwa evolusi ini bukan sekadar tentang kemajuan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kreativitas manusia terus berkembang mencari cara baru dalam bercerita.

Sepertinya kita perlu menengok kembali ke tahun 1908, ketika mile Cohl menciptakan "Fantasmagorie", film animasi pertama yang dibuat dengan teknik gambar tangan sederhana. Setiap frame digambar satu per satu, membutuhkan ribuan gambar untuk menghasilkan animasi beberapa menit saja. 

Kemudian pada 1937, Walt Disney menggebrak industri dengan "Snow White and the Seven Dwarfs", membuktikan bahwa film animasi panjang bisa menjadi hiburan mainstream yang sukses secara komersial.

Berdasarkan data dari Box Office Mojo, film animasi CGI pertama "Toy Story" (1995) meraup pendapatan global sebesar $373 juta, membuktikan bahwa publik siap menerima evolusi baru dalam dunia animasi. Sejak itu, industri animasi tidak pernah menoleh ke belakang. Menurut laporan Grand View Research, pasar animasi global kini bernilai lebih dari $259 miliar per tahun 2021, dengan pertumbuhan yang terus meningkat.

Meski teknologi terus berkembang, saya rasa kita tidak boleh melupakan esensi dari animasi itu sendiri: storytelling. Seperti yang dikatakan John Lasseter, co-founder Pixar, "Teknologi secanggih apapun tidak akan berarti tanpa cerita yang bagus." Faktanya, beberapa film animasi tradisional karya Studio Ghibli masih mampu bersaing dengan film-film CGI modern dalam hal penceritaan dan dampak emosional.

Sebagai penutup, evolusi film animasi menunjukkan bagaimana manusia terus mendorong batas-batas kreativitas dan teknologi. Mungkin di masa depan, kita akan melihat teknologi baru seperti realitas virtual atau kecerdasan buatan mengambil peran lebih besar dalam industri animasi. Namun yang terpenting, semoga nilai-nilai kemanusiaan dan seni storytelling tetap menjadi inti dari setiap karya animasi yang dihasilkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline