Lihat ke Halaman Asli

Kritik Novel "Air Mata Cinta"

Diperbarui: 9 Maret 2021   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Novel Air Mata Cinta merupakan sekuel novel best seller Cinta Dalam Diam karya Shineeminka. Terdapat sinopsis yang tercantum pada novel tersebut yaitu "Andai dosaku dapat terlihat, mungkin bumi dan langit telah penuh oleh dosaku. 

Setiap petuah aku anggap angin lalu. Setiap amanah aku anggap tidak penting. Masih adakah jalan untuk meraih cinta - Mu? Aku berharap setiap air mata yang perlahan terjatuh membasahi tempatku bersujud adalah bukti cintaku pada-Mu. Bila engkau mencintai-Nya, berharaplah air mata yang terjatuh membasahi pipimu adalah Air Mata Cinta untuk Sang Maha Pemilik Kehidupan".

Dari sinopsis nya, saya sebagai pembaca dibuat penasaran. Tentu saja banyak pertanyaan yang muncul didalam pikiran saya. Contohnya mengapa penulis memberikan judul Air Mata Cinta pada novel ini?
Setelah saya membacanya, diceritakan seorang perempuan yang bernama Citra. Ia merasa menyesal akan perilakunya dahulu yang jauh dari agama Allah swt. Kemudian ia selalu mengeluarkan tangisnya ketika sujud kepada-Nya. Saya berpikir, itulah sebab novel ini di beri judul Air Mata Cinta. Air mata yang hanya ditujukan kepada Allah swt sebagai rasa penyesalan. Beruntungnya Citra mendapatkan jodoh yang benar-benar taat agama Allah swt dan menjadi pebimbing Citra untuk menuju lebih baik lagi. Danang, suaminya yang begitu penyayang dan sabar kepada Citra.

Disini penulis seperti menceritakan hal-hal yang sering terjadi didalam kehidupan nyata. Penulis juga mencantumkan beberapa kisah atau hadist Rasulullah saw. yang tentunya dapat menambah ilmu bagi kita sebagai pembaca. Bahasa yang digunakan pun mudah dipahami. Kata yang di pilih memiliki makna yang mendalam namun dapat dimengerti, sehingga seakan-akan pembaca terbawa dalam suasana tersebut. Cover yang menarik, bergambar seorang wanita yang tidak memperlihatkan wajahnya. Hanya terlihat bagian belakang ditutupi jilbab. Membuat pensaran maksud dari gambar tersebut, sehingga ketertarikan untuk membacanya semakin meningkat. Novel ini terdiri dari beberapa bab yang tentunya setiap bab terdapat kata-kata motivasi. Didalam novel ini lebih banyak dampak positifnya terutama mengenai kehidupan. Kita sebagai pembaca diajarkan untuk ikhlas dan sabar terhadap kehidupan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline