Lihat ke Halaman Asli

M. Ghaniey Al Rasyid

Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Membaca Ulang Dinamika dalam Masyarakat Agraria

Diperbarui: 24 September 2020   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay.com/sasint

Agraria merupakan salah satu aspek penting yang mendukung stabilitas kehidupan manusia. Dengan agrarian disitulah terjadi permintaan dan penawaran yang atas kausalitas antara distributor dan konsumen. hari demi hadiri sektor agrarian mengalami sedikit luka dengan dibentuknya sebuah RUU yang sama sekali tidak berpihak kepada para petani dan tunakisma. 

Sistem investasi yang menciptakan padat modal menjadi dambaan sendiri bagi pemegang kebijakan untuk menerabas segala yang berbentuk konvensional.

Trickel up effect adalah sebuah paradoks yang dimana kebutuhan investasi secara makro lebih diutamakan dibandingkan dengan penguatan sektor mikro baik berupa keahlian sumber daya manusia dan meningkatkan keunggulan komparatif masyarakat. 

Sayangnya terhadap presentase peningkatan perkonomian berakibat dan berujung kepada pengesampingan peningkatan perkonomian micro yang berujung kepada melunjaknya angka penganggruan dan kemiskinan.

Esensi dari Trickel Up Effect sendiri lebih diartikulasikan kepada keterkaitan perkonomian antara pemegang modal dengan beberapa buruh yang bekerja di perusahaan mereka. 

Buruh yang digunakan tenaga hidupnya untuk kepentingan perusahaan. Akan tetapi mereka kurang mendapatkan sebuah keuntungan secara bagus setiap buruh yang bekerja yang dimana lebih menguntungkan pihak hirarki yang berada di atas perusahaan (Chodijah, 2010).

Menjadi sebuah keberuntungan tersendiri apabila sistem perkonomian tidak hanya difokuskan kepada sektor makro saja, akan tetapi tetap mengawal dan mengamati sektor mikro sebagai sebuah pondasi untuk mengatasi masalah klasik perkonomian -pengangguran dan kemiskinan. 

Ketika pihak pembuatan kebijakan lebih tertarik untuk membangun perekonomian skala makro dengan luar biasa, maka akan timbul suatu ketimpangan luar bisa yang berefek kepada masyarakat.

Investasi dan penanaman modal jangka panjang akan membawa sebuah pengakusisian terhadap sebuah lahan produktif untuk digantikan dengan beton ataupun bangunan industri. Tidak hanya itu majunya sistem teknologi akan menggantikan tenaga kerja konvensional kepada sistem yang lebih modern. 

Tidak bisa dipungkiri lagi apabila pihak pemodal hanya menempatkan kebijakan ini atas landasan efektif dan efisien, maka akan tercipta pengurangan bagi tenaga kerja. 

Dari sudut pandang lain, penggunaan indutrialisasi juga sangat dibutuhkan untuk mengelola keunggulan komparatif yang berada di suatu wilayah. 

Seperti Gresik contohnya yang dimana sebelumnya kurang begitu produktif dalam pengelolaan hasil bumi, tektur tanah yang kurang strategis karena dikawasan tersebut kaya akan kandungan kapur, maka dibentuklah suatu industry semen untuk memanfaatkan keunggulan komparatif daerah tersebut (Basundoro, 2001)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline