Lihat ke Halaman Asli

Ghani Taufiq

Mahasiswa

Terima Kasih Ayah dan Ibu

Diperbarui: 9 Oktober 2023   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak hal yang sudah aku lalui, di usia yang dulu hanya bisa merangkak sampai sekarang bisa berlari tidak ada kata mengeluh sedikitpun terucap di mulut ayah dan ibuku.

Aku punya kenangan dalam pikiranku  dan mungkin itu tidak bisa terung kembali.Tpi dengan kenangan itu membuat lebih semangat dan terus bangkit, ayahku mengajariku untuk bisa tumbuh menjadi seorang yang baik, banyak pesan yang disampaikan dan hal yang membuatku terinspirasi dan itu harus aku wujudkan.

Ibuku yang tidak pernah mengeluh juga selalu mendoakan anaknya di setiap waktu. Setiap saat memberi nasehat, memberi dukungan untuk bisa berjalan dengan kuat.

Sekarang walau tidak bersama ayahku tpi aku yakin ayahku  masih berada di sisiku dan mendukungku , aku belom bisa mengganti kebaikannya , hanya bisa berusaha mewujudkan nasehat yang ditinggalkannya. Tpi ada ibuku yang juga terus mendukung dan mendorongku untuk lebih kuat dan semangat. 

Mungkin kata terimakasih tidak cukup untuk mengganti apa yang telah diberikan kepadaku, tpi aku benar benar ingin mengucap terimakasih sebesar besarnya kepada ayah dan ibuku atas  jasa dan kebaikanmu tidak akan pernah aku lupakan.

Oleh : Muhammad Ghani Taufiqurrahman & Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum., sebagai Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline