Lihat ke Halaman Asli

Ghani Mutaqin

Sherlock Holmes Enthusiast

Punggung Milikmu

Diperbarui: 29 November 2023   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah gemerlap kota, ada sekelompok remaja yang saling terkait oleh ikatan yang tak terlihat namun kuat, seperti benang yang menghubungkan hati mereka. Mereka adalah Anisa, Ben, Cinta, Dani, dan Elsa. Kelima sahabat ini telah melewati banyak hal bersama sejak kecil.

Anisa, yang ceria dan penuh semangat, selalu menjadi energi positif dalam kelompok ini. Ben, seorang pemikir, memiliki kebijaksanaan yang melebihi usianya. Cinta, pemimpi yang penuh kasih, selalu menjadi tempat yang nyaman bagi siapapun. Dani, yang penuh kegembiraan, adalah sumber tawa dan keceriaan. Sementara Elsa, yang penyabar dan penuh pengertian, menjadi sosok yang memberi stabilitas.

Mereka memiliki mimpi dan tantangan masing-masing. Anisa bermimpi menjadi penulis terkenal, Ben ingin menjadi ilmuwan besar, Cinta ingin membangun panti asuhan, Dani ingin mengelilingi dunia dengan senyumnya, sementara Elsa bercita-cita menjadi pengajar yang menginspirasi.

Namun, suatu ketika, cobaan datang menghampiri. Anisa jatuh sakit parah. Semua sahabatnya terpukul, namun mereka berdiri tegak, saling menguatkan satu sama lain. Mereka menemukan bahwa ketika cobaan datang, kekuatan sejati dari ikatan persahabatan mereka terungkap.

Di samping tempat tidur Anisa, mereka menghabiskan waktu bersama, mengobrol, tertawa, dan sesekali menangis. Mereka mengenang momen-momen indah yang mereka lewati bersama. Dan di tengah kesedihan, kebersamaan itu memberikan mereka kekuatan.

Saat Anisa pulih, mereka merayakan kesembuhannya dengan perjalanan ke pantai, tempat yang selalu menjadi tempat favorit mereka. Di sana, mereka bersama-sama menulis janji-janji masa depan mereka di pasir, berjanji untuk saling mendukung satu sama lain dalam setiap langkah perjalanan hidup mereka.

Masa remaja pun berlalu, mereka terpisah karena sekolah dan pekerjaan. Namun, tidak ada jarak yang bisa memisahkan hati mereka. Mereka terus saling mendukung, meski dari kejauhan.

Anisa menerbitkan buku pertamanya, Ben menemukan terobosan besar dalam penelitiannya, Cinta membantu membangun panti asuhan impian, Dani mengunjungi tempat-tempat eksotis di seluruh dunia, dan Elsa menjadi guru yang dicintai oleh murid-muridnya.

Di suatu hari, mereka berkumpul lagi di tempat yang sama di mana mereka menulis janji di pasir dulu. Mereka tertawa, mengingat kenangan masa lalu, dan merenungkan betapa jauh mereka telah berkembang sejak saat itu. Namun, satu hal tetap sama: ikatan yang mengikat hati mereka tak tergantikan.

Ketika senja mulai turun, mereka berdiri membelakangi matahari terbenam, dan Anisa mulai menyanyikan lagu kesayangan mereka, "Kimi no Senaka." Suara mereka bergabung dalam harmoni yang menyentuh hati, mengingatkan mereka pada janji mereka untuk selalu saling mendukung, seperti yang mereka lakukan sejak dulu.

Di balik senyum mereka, ada kekuatan yang tak terukur dalam ikatan persahabatan mereka. Mereka tahu, tidak ada yang bisa memisahkan mereka, karena kimi no senaka---punggungmu---selalu ada di sampingku, menopang dan membantu saat aku membutuhkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline