Setiap kata memiliki makna dan isi yang berbeda-beda, begitu pula dengan bahasa Arab. ia memiliki kekayaan pada segi bahasa yang dimana setiap penempatan kata itu bergantung pada harakat, sehingga hal tersebut menjadikan sebuah perbedaan pada bahasa lainnya. Tidak seperti bahasa indonesia yang dimana kata "pendidikan" berasal dari kata didik dengan ditambah imbuhan "pen" dan "an" ataupun bahasa inggris yaitu education yang hanya memiliki satu makna. Di dalam bahasa Arab, kata pendidikan itu bermacam macam meskipun yang terkenal ada tiga yaitu : Tarbiyah, Ta'lim, dan Ta'dib.
Dalam kata asli dari tarbiyah terdapat banyak sekali wazan yang digunakan salah satunya Rabba-Yarubbu dengan wazan Madda-Yamuddu . Rabba-Yarubbu memiliki arti memelihara dan mengajar. Secara bahasa tarbiyah memiliki arti pendidikan (education), pengajaran (teachings), pembinaan kepribadian (breeding), dan lain-lain. Dan menurut Fahr al- Razi dalam Farida kata tarbiyah berasal dari Rabbayani, memiliki makna yang sama dengan at-tanmiyah yang berarti tumbuh dan berkembang. Pada dasarnya kata tarbiyah ini tidak hanyak merujuk pada manusia akan tetapi benda seluruh alam yang tidak memiliki syarat potensial seperti akal, hati, insting, dan lain-lain yang memungkinkan untuk dididik dan dikembangkan.[1]. Sehingga, Tarbiyah ini lebih fokus kepada perkembangan fisik dan mental siswa.
Kata ta'lim berasal dari kata allama yang berarti mengajar dan mengetahui. Ta'lim ini lebih berfokus kepada intelektual siswa dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai pedoman dalam hidupnya. Menurut Muhammad Rasyid Ridha dalam Asymar, ta'lim adalah perpindahan ilmu pengetahuan tanpa adanya batasan serta ketentuan tertentu kepada seseorang. Di dalam ta'lim ini mendorong para siswanya untuk menjadi pribadi yang lebih baik sehingga dari yang sebelumnya ia tidak mengetahui apa-apa. Akan tetapi krena adanya ta'lim ini ia dapat memanfaatkan apa yang sudah dipelajari.[2]
Kata ta'dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta'dib yang berarti olahraga atau Latihan. Secara istilah ta'dib adalah melatih dan mendisiplikan diri dengan perilaku yang baik, sopan dan patuh. Sehingga ta'dib ini lebih berfokus kepada tata krama seseorang dalam hidupnya.[3]
Lalu pendidikan islam manakah yang tidak ditemukan dalam pendidikan barat ? yang tidak ditemukan dalam pendidikan barat adalah pendidikan ta'dib atau pendidikan perilaku maupun tata krama. Mengapa tidak ditemukan dalam pendidikan barat ? karena salah satu tujuan ta'dib yaitu untuk menertibkan manusia dalam kesehariannya contohnya dari segi berpakaian, jika dibarat bisa bebas menggunakan pakaian apa saja dan itu menjadi lumrah karena sudah menjadi budaya disana. Berbeda dengan pendidikan islam yang di design bagaimana agar bagian aurat itu dapat tertutupi oleh pakaian. Dan dalam pendidikan islam, ta'dib digunakan untuk mencari ilmu dengan bagaimana caranya siswa bisa mendapatkan ilmu dari Allah dengan melewati guru atau ulama sebagai perantara. Sehingga jika semakin bertawadhu'-nya siswa kepada guru atau ulama ilmu itu akan memudahkan siswanya untuk mendapatkan ilmu yang barakah.
Sumber :
[1] Farida Jaya, 'Konsep Dasar Dan Tujuan Pendidikan Dalam Islam: Ta'lim, Tarbiyah Dan Ta'dib', Jurnal Tazkiya, IX.1 (2020), 63--79.
[2] M. Asymar A. Pulungan, 'Konsep Dasar Pendidikan Dalam Islam: Ta'lim, Tarbiyah, Dan Ta'dib', GUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 2.3 (2022), 247--256 .
[3] 'Hakikat Dan Tujuan Pendidikan Dalam Islam: Konsep Tarbiyah, Ta'lim, Dan Ta'dib', Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 2022, 5411--5416.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H