Lihat ke Halaman Asli

Ghaisyani HaibahNur

mahasiswa Universitas Jember

Defisit APBD Kota Probolinggo Tahun 2024 Apakah Bisa Menurun?

Diperbarui: 30 Maret 2023   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada September 2022 kemarin, di DPRD Kota Probolinggo diadakan sidang paripurna untuk membahas nota keuangan anggaran Kota Probolinggo. Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib menyampaikan bahwa agenda dari sidang paripurna ini yaitu penyampaian nota keuangan Wali Kota Probolinggo terhadap pembahasan Raperda APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun anggaran 2023 yang diikuti oleh 23 orang anggota dewan.

 Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin atau yang biasa dipanggil Habib Hadi menargetkan pendapatan daerah pada Raperda (rancangan peraturan daerah) APBD tahun anggaran 2023 sebesar Rp. 798 miliar lebih yang disampaikan dalam rapat paripurna nota keuangan APBD 2023 Kota Probolinggo di DPRD Kota Probolinggo, Jawa Timur.

"Rinciannya pendapatan asli daerah ditargetkan sebesar Rp. 201 miliar lebih serta pendapatan transfer pemerintah pusat dan antar daerah sebesar Rp. 597 miliar lebih," ucap Habib Hadi dalam rapat paripurna di DPRD Kota Probolinggo.

Habib Hadi sendiri berharap pembahasan Raperda APBD tahun anggaran 2023 dapat berjalan lancar serta dapat segera diselesaikan tepat waktu sebelum tahun anggaran 2022 berakhir.

"Apa yang sudah saya sampaikan menjadi bahan untuk dijadikan pembahasan-pembahasan di komisi maupun di badan anggaran. Mudah-mudahan pembahasan sesuai dengan tahapan-tahapan, sehingga sebelum masa akhir anggaran 2022 sudah selesai," tambah Habib Hadi.

Rancangan APBD tahun anggaran 2023 Kota Probolinggo diperkirakan akan defisit sebesar Rp. 136 miliar. Angka ini merupakan angka yang cukup besar dibanding dengan tahun 2021 kemarin yang hanya sekitar Rp. 65 miliar. Untuk menutupi hal tersebut, pemerintah Kota Probolinggo menggunakan sisa pembiayaan APBD di tahun sebelumnya atau yang biasa disebut silpa. Diperkirakan, silpa tahun 2022 mencapai Rp. 140 miliar. Hal ini terungkap saat Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin atau Habib Hadi memaparkan nota keuangan pembahasan Raperda APBD 2023 di DPRD, saat itu. Dalam nota keuangan tersebut, pendapatan daerah 2023 diproyeksi turun sekitar Rp. 147 miliar. Begitu pun dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang diproyeksikan turun sekitar Rp. 20 miliar.

Sesuai rancangan APBD 2023 yang sudah disampaikan di rapat paripurna tersebut, pendapatan daerah diproyeksi turun. Pada APBD tahun 2022, anggaran pendapatan daerah mencapai sekitar Rp. 945 miliar, dan dalam rancangan APBD tahun anggaran 2023 pendapatan daerah diproyeksikan sekitar Rp. 798 miliar. Selain itu, pendapatan asli daerah (PAD) sebagai sumber pendapatan daerah diproyeksi turun pada tahun 2023 sekitar Rp. 201 miliar. Sedangkan pada APBD 2022 sekitar Rp. 221 miliar. Hal ini dipengaruhi karena belanja daerah pada tahun anggaran 2023 hanya diproyeksikan sekitar Rp. 935 miliar. Angka itu lebih rendah dibanding anggaran tahun 2022 yang mencapai sekitar Rp. 1,1 miliar lebih.

"Pada rancangan APBD Kota Probolinggo 2023, mengalami defisit yang akan dipenuhi  dari penerimaan pembiayaan atas asumsi silpa tahun sebelumnya Rp. 140 miliar. Serta, dikurangi pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk penyertaan modal sebesar Rp. 3,382 miliar," ucap Habib Hadi selaku Wali Kota Probolinggo.

Habib Hadi mengatakan bahwa defisit anggaran tahun 2023 akan dapat ditutupi oleh silpa di tahun 2022 ini. Silpa yang diperkirakan sekitar Rp. 140  miliar akan menutupi defisit yang sebesar Rp. 136 miliar tersebut.

"Perhitungan asumsi silpa yang belum sampai berakhirnya tahun anggaran berjalan belum dapat diketahui secara pasti. Namun, perhitungan silpa pada awal 2023 didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional. Dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran 2022," tutur Habib Hadi.

Diperkirakan, target pendapatan daerah dalam R-APBD Pemerintah Kota Probolinggo pada tahun 2023 sekitar Rp. 798.497.291.462. Dengan rincian pendapatan asli daerah atau PAD ditargetkan sebesar Rp. 201.247.104.786 serta pendapatan transfer antar daerah dan transfer pemerintah pusat sebesar Rp. 597.250.186.676.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline