Lihat ke Halaman Asli

Ghaisan Azkal

Mahasiswa

Solidaritas dan Tanggung Jawab Moral: Aksiologi dalam Isu Lingkungan Pemanasan Global dan Pembangunan Berkelanjutan

Diperbarui: 4 Juni 2023   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat ini, manusia sedang dihadapi dengan permasalahan lingkungan hidup seperti global warming (pemanasan global). Pemanasan global merupakan sebuah kondisi dimana suhu bumi mengalami kenaikan yang mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem di bumi. Adapun penyebab dari pemanasan global sendiri yaitu efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri menyebabkan energi panas matahari yang seharusnya dapat terpantulkan kembali setelah menyentuh permukaan bumi menjadi tertahan dalam atmosfer. Hal ini pada akhirnya menyebabkan peningkatan suhu bumi secara tidak langsung.

Dampak dari pemanasan global sendiri bukanlah hal yang tidak dapat dihiraukan begitu saja. Pemanasan global saat ini sudah mulai merusak keseimbangan ekosistem di bumi serta memberikan dampak buruk bagi kehidupan manusia sendiri. Dampak pemanasan global yaitu meningkatnya kekeringan, kelangkaan pangan, mencairnya es di kutub bumi yang menyebabkan naiknya volume air laut, dan lain-lain. Adapun salah satu bukti nyata dari pemanasan global, yaitu fenomena cuaca ekstrim di Indonesia yang menyebabkan ratusan hektar lahan pertanian mengalami gagal panen pada tahun 2021.

 Melihat dampak  pemanasan global yang semakin terlihat jelas, pemanasan global mulai menjadi isu lingkungan berskala internasional. Hal ini disebabkan bahwa dampak pemanasan global tidak hanya dialami di beberapa negara saja, melainkan sudah dapat dirasakan oleh banyak negara di dunia. Oleh sebab itu, pada tahun 2015, PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) mengadakan sebuah pertemuan internasional di Paris. Pertemuan tersebut telah menghasilkan sebuah perjanjian internasional terhadap penanganan isu lingkungan pemanasan global. Perjanjian tersebut telah disepakati oleh 171 negara, salah satunya yaitu Indonesia.

Suatu Komitmen tidaklah cukup untuk menangani isu lingkungan pemanasan global. Dalam menangani isu lingkungan pemanasan global diperlukan sebuah tindakan nyata yaitu dengan melaksanakan pembangunan berkelanjutan sesuai SDGs (Sustain Development Goals). SDGs sendiri merupakan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang dibentuk oleh PBB sebagai agenda pembangunan untuk perdamaian dan kemakmuran manusia dan planet bumi sekarang dan masa depan. Pembangunan berkelanjutan SDGs sendiri sudah mencangkup banyak hal mulai dari ekonomi, sosial, pendidikan, hingga lingkungan.

Lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan merupakan isu yang sangat penting dalam konteks hubungan internasional. Keberlangsungan kehidupan manusia dan planet bumi bergantung pada cara bagaimana semua negara-negara bekerja sama untuk menjaga lingkungan dan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, aksiologi atau pertimbangan nilai dan moral menjadi hal yang krusial.

Pertama-tama, aksiologi berperan untuk mengingatkan akan betapa pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan menjunjung tinggi keadilan. Lingkungan hidup merupakan sebuah warisan bersama sesama manusia, dan setiap negara mempunyai tanggung jawab moral untuk melindungi lingkungan hidup demi kebaikkan generasi saat ini dan yang akan datang. Aksiologi menggarisbawahi perlunya mengutamakan nilai-nilai moral dan kemanusiaan diatas kepentingan ekonomi dan politik.

Kedua, aksiologi membantu manusia dalam mengenali adanya ketidakadilan lingkungan hidup antara negara-negara. Walau masih terdapat beberapa negara yang belum terdampak oleh kerusakan lingkungan. Dalam konteks ini, aksiologi menuntut adanya solidaritas internasional dan kewajiban moral bagi setiap negara yang lebih maju dan memiliki sumber daya yang lebih untuk membantu negara yang lebih rentan dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup.

Ketiga, aksiologi berperan penting dalam memberikan dorongan komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan. Pembangunan yang berkelanjutan seperti SDGs yang mencangkup aspek multidimensi baik sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dalam hal ini, aksiologi memberikan arahan dalam mencari solusi dan inovasi yang dapat menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi yang bertanggung jawab dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini membutuhkan kerjasama internasional, pertukaran pengetahuan, dan pembentukan norma-norma internasional yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan merupakan isu yang sangat penting dalam hubungan internasional. Aksiologi dengan pertimbangan nilai dan moral, memiliki peran penting dalam memandu kebijakan dan tindakan negara-negara dalam menjaga lingkungan serta mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan. Nilai-nilai seperti solidaritas internasional, kewajiban moral, dan komitmen terhadap keadilan merupakan nilai yang harus ditekankan dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup seperti pemanasan global saat ini.

Afiliasi sebagai mahasiswa Universitas Airlangga;

Silahkan kunjungi tautan berikut untuk video penjelasan: https://youtu.be/5zw--L9Pk-U




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline