Lihat ke Halaman Asli

Pilpres 2014; Berdikari Dalam Memilih, Menanglah Hati Nurani

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BERBEDA dengan pasangan Jokowi-JK yang hingga hari ini belum terlihat balighonya di Morowali, dibeberapa titik dalam wilayah kabupaten yang masuk dalam wilayah Propinsi Sulawesi Tengah ini kita akan banyak menjumpai baligho Prabowo-Hatta saat ini.

Beredar issu ditengah masyarakat Morowali, bahwa Bupati Morowali, H. Anwar Hafid yang juga adalah Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah mendukung paket Prabowo-Hatta.

Jika isu itu benar adanya, maka dapat diprediksikan bahwa untuk wilayah tersebut, Prabowo-Hatta bisa keluar sebagai pemenang. Pasalnya, pengaruh H. Anwar Hafid di Morowali hingga saat ini masih sangat kuat ditingkatan rakyat.

Untuk wilayah Sulawesi Tengah sendiri, pertarungan Jokowi-JK melawan Prabowo-Hatta akan berlangsung sengit, walaupun banyak yang memprediksikan bahwa Prabowo-Hatta lebih unggul. Betapa tidak, ada banyak tokoh utama yang memiliki massa fanatik berada dibelakang masing-masing calon.

Sebut saja, Longki Djanggola, Gubernur Sulawesi Tengah yang juga adalah Ketua Partai Gerindra Sulawesi Tengah, H. Ahmad H. M. Ali, Ketua Partai NasDem Sulawesi Tengah atau Aminuddin Ponulele yang merupakan orang dituakan di kubu Partai Golkar Sulawesi Tengah.

Di Kabupaten Morowali sendiri ada H. Anwar Hafid yang seperti diisukan mendukung Prabowo-Hatta dan memiliki pendukung fanatik diakar rumput, baik itu suku asli maupun suku pendatang, terlebih bagi kalangan etnis Jawa dan Bugis-Makassar yang mendiami kabupaten 1.001 tambang tersebut.

Banyak orang di Morowali yang jika ditanya akan mendukung siapa pada pilpres mendatang, mereka menjawab bahwa siapa yang didukung oleh H. Anwar Hafid, itulah yang akan mereka dukung.

Saya melihat situasi seperti yang terjadi di Morowali ini sebagai ketergantungan besar-besaran yang sangat memprihatinkan bagi rakyat, karena pilihan tidak lagi melihat siapa yang akan dipilih, tetapi melihat siapa yang mendukung para petarung yang akan dipilih. Sepertinya, rakyat belum memiliki kemandirian sikap untuk menentukan pilihan.

Setiap individu memiliki hak yang sama untuk menentukan pilihan politiknya, tidak ada satupun individu yang berhak mengintervensi pilihan individu yang lainnya. Meskipun demikian, individu kurang baiklah jika menggantungkan pilihannya kepada apa yang dipilih orang yang menjadi tokoh dilingkungannya, karena sebaik-baik pilihan adalah pilihan dari hati nurani tiap-tiap individu.

Bagi saya sendiri, belum ada pilihan hingga detik ini. Saya masih mencari celah mana diantara kedua calon ini yang bisa menarik saya. Hingga sejauh ini, saya belum terpengaruh oleh keduanya, masih mengambang karena keduanya memiliki keahliannya masing-masing, ada yang jago berorasi dan ada yang ahli blusukan dan banyak lagi keahlian keduanya.

Yang pasti bahwa, sesuatu urusan bila dikerjakan oleh bukan ahlinya, maka urusan itu akan menjadi lamban dan sangat mungkin untuk berantakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline