Lihat ke Halaman Asli

Fajar

Diperbarui: 15 Januari 2018   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: https://www.hipwee.com

Kuhentikan kayuhan ku. Kulirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri ku. 4:53.

"Cukup untuk hari ini. Saatnya pulang", batin ku.

Ku teguk air mineral sembari menikmati nuansa pagi hari.
Tatapanku tertuju pada sosok wanita di tepi bukit. Rambutnya tergerai tertiup angin pagi. Kedua tanganya terentang menikmati pagi ini.

"Ah... Sepertinya dia seperti ku. Penikmat nuansa pagi", batin ku.

Bersiap lagi aku mengayuh ketika tiba-tiba ku lihat wanita itu menghilang dari tepi bukit.

"Hah?! Dia terjatuh", panik ku lirih.

Bergegas aku berlari menuju tepian tadi. Ku longok kebawah, tapi tak nampak. Ku turuni perlahan lerengnya, tetap tak nampak.
Putus asa. Beranjak naik berharap ada yang dapat membantu.

"Mas, ngapain disitu?," teriak seorang bapak.

"Itu pak, ada yang jatuh disana", kata ku masih terengah-engah.

"Oooo.... udah sering itu mas. Ada yg liat orang jatuh tapi pas dideketin nggak ada siapa", ujar bapak itu sambil menyapu.

"Maksudnya pak?," tanyaku sambil menoleh ke arahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline