Lihat ke Halaman Asli

Gusty Fahik

Ayah dan pekerja. Menulis untuk tetap melangkah.

Gadis yang Menangisi Payung-payung

Diperbarui: 14 Januari 2019   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

1/
Tidak selalu tapi pernah beberapa kali ia menangis
melihat dari balik jendela rumahnya
orang-orang berlindung di bawah payung
melintas di tengah lebat hujan

2/
Ia menangisi payung-payung malang
yang punggungnya kukuh menahan
cambuk hujan dan terpa angin
ia teringat ibunya

3/
wanita tegar yang sehari-hari
membiarkan punggungnya memar
dilecut ikat pinggang lelaki yang ia sebut
ayah

4/
Hujan mengingatkannya untuk menjauhi jendela
dan ingatan tentang punggung
 payung-payung malang

punggung ibunya

2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline