Lihat ke Halaman Asli

Geulis Ari Maneges

Mahasiswi Universitas Negeri Semarang

KFC Indonesia di Persimpangan: Penutupan 47 Gerai dan PHK Massal

Diperbarui: 16 Desember 2024   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KFC Indonesia, sebagai salah satu merek restoran cepat saji yang dikenal dengan jargon "Jagoan Ayam", kini dikabarkan tengah mengalami kerugian besar hingga alami PHK massal. Setelah pandemi Covid-19 mengguncang perekonomian global, KFC Indonesia tidak luput dari dampak yang merugikan. Bahkan, kerugian ini diperburuk dengan adanya boikot terhadap produk-produk Amerika, yang turut menganggu citra merek dan menurunkan penjualan.

Hingga kuartal III/2024, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemilik jaringan waralaba KFC Indonesia, mencatatkan kerugian sebesar Rp557,08 miliar, angka tertinggi sejak pandemi Covid-19. Akibatnya, perusahaan memutuskan untuk menutup 47 gerai.

Berdasarkan laporan PT Fast Food Indonesia, hingga 30 September 2024, perusahaan hanya memiliki 715 gerai yang tetap beroperasi. Jumlah ini berkurang dari semula 762 gerai pada 31 Desember 2023.

Penutupan gerai KFC menyebabkan pengurangan jumlah karyawan. Per September 2024, jumlah karyawan KFC tercatat 13.715 orang dari yang semula 15.989 orang. Artinya, lebih dari 2 ribu karyawan yang telah dirumahkan imbas kerugian yang dialami KFC.

Apa sebenarnya yang menjadi penyebab kerugian yang dialami KFC?

Manajemen KFC Indonesia mengungkapkan dua faktor utama penyebab kerugian selama kuartal III/2024, yakni pemulihan usaha dari kondisi Covid-19 yang belum maksimal dan diperburuk dengan kampanye boikot produk-produk yang dianggap berafiliasi dengan Israel.

Akibatnya, kinerja keuangan KFC pun ikut memburuk, nilai aset perusahaan turut merosot menjadi Rp3,83 triliun per 30 September, turun dari yang semula Rp3,91 triliun pada akhir 2023.

Di tengah tekanan yang dihadapi, utang KFC juga membengkak menjadi Rp3,56 triliun. Tercatat selama kurun waktu empat tahun terakhir, perusahaan KFC tak pernah mendapatkan untung.

Keputusan Menutup Gerai dan PHK Massal: Langkah untuk Mengurangi Kerugian

Keputusan manajemen KFC Indonesia untuk menutup sejumlah gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal merupakan langkah berat yang diambil. Boikot yang semakin populer di kalangan sebagian masyarakat Indonesia, berdampak langsung pada penurunan daya beli.

Penutupan 47 gerai hingga September 2024 dan pengurangan karyawan sebanyak 2.274 orang adalah respons manajerial untuk mengurangi beban biaya dan memperbaiki arus kas perushaaan. Namun, langkah ini jelas tidak tanpa konsekuensi. Selain merusak citra perusahaan, PHK massal juga menurunkan moral karyawan dan dapat memperburuk hubungan dengan publik tarkait isu ketenagakerjaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline