Lihat ke Halaman Asli

noviana.sbl

Universitas Pendidikan Indonesia

Misteri Cerita Cita, Cinta, dan Perjalanan Hidup

Diperbarui: 8 November 2024   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokpri, Noviana Sabil

hai, apa benar wanita tidak bercerita? m u n g k i n. tapi bolehkah ia kembali menulis cerita nya ---ini sudah larut, malam berganti, hari berganti, bulan berganti, tapi ku dengar lelaki dambaan nya tidak pernah terganti? HAHA tidak. menuju genap satu tahun, mungkin dikatakan terlalu cepat untuk istilah hiatus atau dia sedang tejebak hubungan tanpa status? oh cukup, prolog macam apa ini.

dua-satu, hingga menuju dua-empat. tidak pernah ia secara terang-terangan menuliskan genre romansa di kehidupan nyata seperti cerita orang lain. membandingkan lagi? lagipula hidupnya sudah dipenuhi oleh kasih sayang, lantas untuk apa ia menuntut c i n t a yang lain? kurasa belum, belum saatnya untuk memulai genre ini sekarang.

bukan begitu maksudku, tapi ia masih disini, masih seperti ini, yang kebelakang banyak sekali hal yang tidak bisa diutarakan, iya karena dia senang berada di tribun timur, haha. rutinitas menyambut hari dengan menatap jendela yang tersorot hangatnya mentari, mengobati hatinya yang sunyi maksudku kamarnya yang sunyi. adapun gemuruh terlintas tak terduga "dewasa semenyebalkan ini ya". bagaimana bisa, perempuan kecil yang tergila gila sebotol minuman maksudku sebotol susu lengkap dengan sepotong biskuit ini sudah harus terlibat pada 'asik' nya teka teki dunia. ia, kemudian tak sadar ---disadarkan ---tetiba berbaring tak berdaya, hingga aksesoris mahal terpasang di tangan kanan nya.

menyebalkan kan.

oh tidak, raga nya kini di istirahatkan sementara.

bergulir, detik demi detik membawanya pada ketidakpercayaan, tidak menerima, atau tidak bersyukur? hidupnya sungguh sempat menjadi impian orang lain. yang tidak mereka tau, ia diposisikan untuk mendengarkan berbagai jenis dan varian masalah hidup, sedang masalahnya, menjadi mati dengan perasaannya. ragu, dan begitu penuh keraguan. apakah hidup sesingkat secanda ini? tapi tenang saja, celetukan celetukan jenaka mengiringi 24/7 hidupnya. ia tidak pernah dan tidak akan kalah dengan situasi-situasi menyebalkan seperti ini.

waktu membawanya kembali, meski jiwa nya belum sepenuhnya kembali. terdengar suara 'merdu' dibelakang telinga berbisik "istirahat, jangan memaksakan", namun bukankah paksaan yang membuat kita akan terbiasa? dipaksa menjadi asing misalnya. lalu terbiasa untuk menjalani hari hari tanpa kabarnya? hahaha sudah kubilang, aku juga senang bercanda.

365 kurang, tragedi, tawa, tangisan, pertemuan, perpisahan, hingga momen indah tercampur dengan merata. pernah satu waktu, ia menyaksikan kasih sayang Allah secara nyata, ia tak sengaja menyelamatkan pria getol yang sedang mencari nafkah dari jahat dan tajam nya kaca yang bisa saja melukai kepala pria tersebut. ada juga kisah pertemuan dengan insan-insan yang tak kalah menyebalkan, maaf maksudku menyenangkan, hingga tangisan yang lagi-lagi mrmbuat air matanya boros air, menyesakkan.

tulisan yang menyambut perulangan ke dua-empat, semakin banyak belajar, semakin banyak mengamati, detail-detail kecil akan kejadian di dunia yang memicu timbulnya pertanyaan-pertanyaan rumit dipikirannya. mengapa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana? sudah seperti pelajaran Bahasa Indonesia saja ucapku. 

mungkin ini terjadi karena maaf, apa ia mulai merasa jenuh dengan kesendiriannya. apakah ia akan memulai genre itu? disaat sahabatnya sudah menemukan 'mimpinya', temannya sudah asik dengan 'dunianya', sampai ia mencapai klimaks dari cita, cinta, dan perjalanan hidup. kini disetiap akhir pekan ia selalu sibuk, sibuk untuk mencari kesibukan haha. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline