Lihat ke Halaman Asli

GESTA SASQIA

mahasiswa universitas padjadjaran

Minyak Ikan sebagai Pengganti CFC

Diperbarui: 22 Desember 2022   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: istockphoto.com

Oleh: Rizki Yusran Permana, Gesta Sasqia, Teguh Maulana

Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis sebagai pengguna peralatan pendingin tersebar luas. teknologi Refrigerasi (pendingin) banyak digunakan di perkantoran, rumah, kawasan industri dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim global yang berdampak negatif pada berbagai bidang kehidupan. Perubahan iklim pada hakikatnya merupakan efek dari pemanasan global, yakni fenomena peningkatan suhu setiap tahunnya akibat efek rumah kaca yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK). Gas rumah kaca adalah gas yang menyerap gelombang panas dari sinar matahari yang dipantulkan dari bumi.

Gas Rumah Kaca termasuk sebagai salah satu gas perusak lapisan ozon adalah gas Klorofluorokarbon (CFC) yang dapat merusak lapisan ozon dan menipiskannya, ketika lapisan ozon menipis membuat bumi tidak terlindungi dari sinar UV lalu menyebabkan suhu bumi meningkat. Lantas adakah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penggunaan CFC pada alat teknologi Refrigerasi yang kita gunakan sebagai respons terhadap masalah perubahan iklim?

Masalah gas CFC yang tidak jarang pada alat refrigerasi yang kita gunakan berdampak negatif terhadap iklim, pengaruh masukan (CFC) sangat buruk, karena setiap 1 kilogram freon yang terlepas ke udara terdapat 4.800 kilogram karbondioksida. Freon juga dapat memiliki Atmosfer Life Time (ALT) yang sangat lama. Gas freon dapat bertahan di atmosfer hingga 15 tahun sebelum membusuk. 

Masalah ini dapat diatasi dengan pengganti gas CFC yang lebih ramah lingkungan adalah Hidrokarbon dan beberapa senyawa pengganti antara lain Tetrafloroetana (CF2FCF3) (pengganti CFC-12 yang digunakan sebagai refrigeran atau AC pada mobil), CHC12F3 (pengganti CFC-11), CHC1F2 (digunakan pada AC dan tangki plastik busa), dan Musicool. pendingin.

Selain itu, pengganti CFC yang lain adalah MFO PCM (Marine Fish Oil Phase Change Material). Asam lemak yang digunakan dalam MFO-PCM berasal dari potongan ikan lele dan potongan kepala ikan, potongan ini dapat berasal dari limbah rumah tangga dan limbah industri pengolahan ikan.

Pembuatan MFO-PCM dari minyak ikan berlangsung dalam beberapa tahap dan dimaksudkan sebagai pengganti gas CFC menggunakan bagian dalam kepala ikan yang mengandung asam lemak, yang dapat diubah menjadi minyak ikan dan digunakan sebagai pengganti. Kandungan freon di dalam kulkas.

MFO-PCM pertama kali diproduksi dari minyak ikan melalui epoksidasi minyak. Tujuan epoksidasi ini adalah untuk memutus ikatan rangkap pada minyak ikan. Dari penelitiannya diketahui bahwa MFO-PCM dapat menyerap panas lebih banyak dibandingkan minyak ikan mentah. MFO PCM dapat diintegrasikan ke dalam bangunan, terutama dinding dan langit-langit. Aplikasi PCM MFO pada dinding menggunakan rib yang diisi PCM sedangkan plafon menggunakan bentuk silinder. Inovasi ini juga ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak buruk penggunaan CFC, salah satunya adalah penipisan lapisan ozon.

 

Referensi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline