Lihat ke Halaman Asli

gessy thania

mahasiswa

Memanfaatkan Sampah Menjadi Pupuk dengan Eco Enzyme

Diperbarui: 11 Agustus 2022   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bekasi (31/07/2022) -- Pertumbuhan penduduk perkotaan Indonesia terus menunjukkan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan dapat menyebabkan kepadatan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat ini menimbulkan berbagai macam permasalahan yang menyertainya. 

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008, pertumbuhan penduduk menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi peningkatan volume sampah. Pertumbuhan penduduk dan aktivitas manusia berdampak pada peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung.

Meningkatnya timbulan sampah akan mengurangi ruang dan dapat menghambat aktivitas manusia. Berdasarkan data yang didapatkan dari web SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional), jumlah timbulan sampah di Kabupaten Bekasi pada tahun 2020 mencapai 693,586.51 ton.

Berdasarkan hasil survey lokasi KKN yaitu di lingkungan RW 009 Desa Tridaya Sakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, masih banyak ditemukan sampah organik berupa sisa buah-buahan dan sayuran. Sampah organik tersebut jika dilakukan pemanfaatan dan pengolahan dengan baik akan menghasilkan produk yang bermanfaat baik bagi lingkungan maupun kehidupan sehari-hari. 

Selain itu, di RW 009 Desa Tridaya Sakti juga banyak ibu rumah tangga yang memelihara tanaman dan menggunakan pupuk kimia untuk menyuburkan tanaman.

Menjawab permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Undip melakukan upaya pengedukasian bernama SAPU atau Sampah Jadi Pupuk. Program ini mengajak masyarakat, khususnya ibu-ibu RW 009 Desa Tridaya Sakti mengenai pemanfaatan limbah organik kulit pisang menjadi pupuk organik, yaitu pupuk cair dari kulit pisang. 

Kulit pisang yang akan dibuat pupuk organik ini mempunyai kandungan seperti kalsium, fosfor, magnesium, sodium, dan sulfur sehingga kulit pisang ini memiliki kemampuan yang baik untuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. 

Jika menggunakan kulit pisang kepok sebagai pupuk cair, maka kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk tersebut yaitu C-Organik sebesar 0,55%, N-total 0,18%, P2O5 0,043%, K2O 1,137%, C/N 3,06% dan mempunyai pH 4,5.

Program ini dilaksanakan dengan sistem door to door ke rumah warga RW 009 Desa Tridaya Sakti dengan sasaran yaitu ibu rumah tangga. Kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi dengan demonstrasi mengenai cara pembuatan limbah organik menjadi Eco Enzyme, cara penggunaan, serta manfaatnya dengan output berupa booklet dan poster. 

Setelah dilakukan program ini, diharapkan ibu-ibu warga RW 009 Kelurahan Tridaya Sakti mampu mengelola sampah rumah tangga dengan baik menjadi produk yang bermanfaat seperti Eco-Enzyme untuk meminimalisasi timbulan sampah.

#kkntimIIperiode2022 #lppmundip #p2kknundip #undip

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline