Lihat ke Halaman Asli

Gesit Waskito Wicaksono

Mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas Sebelas Maret

Menjalin Relasi Positif dan Manfaat Ruang di Panti Wreda Menuju Lansia Sejahtera

Diperbarui: 15 November 2024   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta Pelatihan Relasi Positif (Dok. Pribadi)

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (2024) menyatakan bahwa jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas akan meningkat dari 1 miliar pada tahun 2020 menjadi 1,4 miliar. Pada tahun 2050, jumlah penduduk dunia yang berusia 60 tahun ke atas akan berlipat ganda (2,1 miliar). Hal ini mengindikasikan bahwa dunia saat ini semakin menua. Maka dari itu dibutuhkan program yang dapat mendukung kesejahteraan yang sudah menjadi kebutuhan setiap individu, termasuk lansia. Berkaitan dengan urgensi tersebut, mahasiswa Program Studi Psikologi dan Arsitektur yang tergabung dalam Tim 138 Hibah MBKM UNS telah melaksanakan program intervensi komunitas Pelatihan Menjalin Relasi Positif untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia melalui optimalisasi peran caregiver dan pemanfaatan ruang di panti wreda. 

Pelatihan ini didasarkan pada fenomena permasalahan relasi sosial penghuni panti wreda yang ditemukan dalam asesmen kebutuhan. Program pelatihan kemudian dirancang dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan caregiver untuk mendorong relasi positif antar lansia di panti wreda dan memberikan solusi terkait desain ruang di panti wreda yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan relasi positif antar lansia. Hasil dari program ini diharapkan dapat membawa lingkungan yang lebih harmonis dan relasi positif dalam mencapai kesejahteraan psikologis di usia senja, serta menunjang keyakinan diri para caregiver dalam menjalankan perannya.

Pengembangan program berbasis metode research and development (R&D) dan mengacu pada model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) ini terdiri dari beberapa tahap pelaksanaan. Asesmen kebutuhan dan studi kepustakaan dilakukan sebagai langkah awal perumusan masalah sebagai acuan pengembangan program intervensi. 

Selanjutnya, program disusun dan dimuat dalam modul yang telah melalui serangkaian uji validasi dan siap dilakukan uji coba kepada calon pengguna, yaitu caregiver lansia di panti wreda. Program pelatihan ini akan mempersiapkan caregiver sebagai fasilitator yang akan mengedukasi lansia mengenai pentingnya menjalin relasi positif dengan sesama penghuni panti sehingga kesejahteraan psikologis dapat meningkat. 

Program pelatihan ini terdiri dari 2 bagian yang dilaksanakan dalam 7 pertemuan, di mana Bagian Satu diperuntukkan bagi caregiver dan Bagian Dua diperuntukkan bagi lansia. Rangkaian pelaksanaan program berlangsung pada 30 September sampai dengan 5 Oktober 2024. 

Sebelum diberikan pelatihan, dilakukan pengambilan data prapelatihan (pretest) kepada sasaran kegiatan, yaitu caregiver dan lansia. Sesi pertama pelatihan Bagian Satu adalah penyampaian materi seputar pengenalan konsep  kesejahteraan psikologis lansia, peran caregiver dalam menciptakan relasi positif di panti wreda, serta peran penataan dan pemanfaatan ruang dalam menunjang aktivitas sosial. Kemudian, dilanjutkan dengan sesi diskusi yang mengangkat topik efektivitas penggunaan ruangan di panti dan penentuan solusi terhadap permasalahan relasi di panti. Materi dan hasil diskusi yang telah diperoleh kemudian dituangkan dalam sebuah poster yang bertajuk "5 Resep Hidup Damai". Hari kedua dilanjutkan dengan sesi simulasi, yakni praktik pelatihan Bagian Dua sebelum caregiver diterjunkan langsung sebagai fasilitator di hari berikutnya.

Sosialisasi Pemanfaatan Ruang (Dok. Pribadi)

Pelatihan Bagian Dua untuk lansia terdiri dari 7 sesi, yaitu sesi berkenalan dengan judul "Rantai Kenal", sesi aktivitas bersama yang terdiri dari empat jenis kegiatan berkelompok, sesi kajian berjudul "Renungan Bersama", dan sesi pemberian kesan pesan dalam bentuk gambar dan tulisan dengan judul "Tinta Kasih". Pelatihan dipandu oleh caregiver dengan didampingi trainer dan tim peneliti. 

Para lansia dibimbing untuk saling mengenal lebih dalam, mengikuti aktivitas bersama yakni berkebun; melukis taplak meja, menyusun puzzle, dan membuat lampu tidur; mendengarkan kajian ayat Alkitab, dan menulis kesan pesan. Pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi melalui pengambilan data pascapelatihan (posttest) untuk mengukur kebermanfaatan program khususnya yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan caregiver mengenai pentingnya kesejahteraan psikologis lansia di panti wreda.

Melukis Taplak (Dok. Pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline