Lihat ke Halaman Asli

Gesi Enisa

Mahasiswa

Transisi Energi Fosil Menuju Energi Terbarukan (EBT)

Diperbarui: 20 Juli 2024   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Alinea .id

Oleh : Gesi Vista Enisa

Indonesia saat ini berada di persimpangan kritis dalam hal kebijakan energi. Selama bertahun-tahun, negara kita telah bergantung pada bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama. Namun, ketergantungan ini telah menimbulkan berbagai masalah yang tidak dapat diabaikan lagi.

Pertama, penggunaan bahan bakar fosil telah terbukti berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam menghasilkan polutan berbahaya seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan partikel halus yang memicu berbagai penyakit pernapasan. Lebih mengkhawatirkan lagi, emisi gas rumah kaca dari bahan bakar fosil adalah penyebab utama perubahan iklim global. Kedua, ketergantungan Indonesia pada impor energi fosil membuat negara kita rentan terhadap fluktuasi harga global dan mengancam ketahanan energi nasional. Situasi ini tidak hanya membebani anggaran negara tetapi juga menghambat pembangunan ekonomi jangka panjang. Ketiga, cadangan bahan bakar fosil yang terbatas menunjukkan bahwa model energi ini tidak berkelanjutan. Kita tidak bisa terus mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas ini tanpa memikirkan generasi mendatang.

Mengingat fakta-fakta tersebut, transisi menuju Energi Baru dan Terbarukan (EBT) bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Indonesia memiliki potensi EBT yang melimpah, mulai dari tenaga surya, angin, air, hingga panas bumi. Pemanfaatan sumber energi ini tidak hanya akan mengurangi dampak lingkungan dan kesehatan, tetapi juga dapat meningkatkan kemandirian energi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor teknologi hijau.

Pemerintah telah menunjukkan komitmennya melalui target bauran energi nasional yang lebih mengutamakan EBT. Namun, diperlukan langkah-langkah konkret dan konsisten untuk mewujudkan visi ini. Investasi dalam infrastruktur EBT, insentif untuk pengembangan teknologi bersih, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya transisi energi harus menjadi prioritas.

Transisi energi bukanlah proses yang mudah atau cepat, tetapi ini adalah langkah yang harus kita ambil demi masa depan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan potensi EBT yang dimiliki, Indonesia dapat menjadi contoh dalam upaya global mengatasi perubahan iklim sekaligus membangun ekonomi yang berkelanjutan.

Sudah saatnya kita meninggalkan ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke era energi bersih. Langkah ini bukan hanya tentang menyelamatkan lingkungan, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kokoh untuk kemakmuran Indonesia di masa depan. Mari bersama-sama mendukung dan berkontribusi dalam transisi energi ini demi Indonesia yang lebih hijau, sehat, dan sejahtera.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline