Lihat ke Halaman Asli

Harga Mutiara Pasaran Dunia, Semakin Naik Tahun Depan

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1381668612175178917

Kemahsyuran mutiara sebagai bahan perhiasan semakin terkenal, tak terkecuali dengan mutiara South Sea Pearl karya Indonesia. Diperkirakan tahun depan, harga mutiara di pasaran dunia semakin naik. Oleh karena itu, beli sekarang atau hanya gigit jari.

Assosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (ASBUMI) tentu menyambut dengan baik kenaikan harga mutiara di pasaran dunia. Apalagi kualitas mutiara Indonesia yang sudah tidak diragukan lagi oleh pecinta perhiasan. Diungkapkan oleh salah satu Bendahara ASBUMI yang juga pengusaha budidaya mutiara, A. Kengrry Retanubun (Akeng).

“Harga mutiara SSP dalam bentuk loss (butiran) saja untuk grade A bisa mencapai harga satu apartemen di Singapura yang elit. Apalagi kalau dibuat dalam bentuk perhiasan. Bisa lebih mahal lagi,” tuturnya ketika ditemui Akuamina.

Ditambahkan Akeng, bisnis mutiara sangat tergantung kondisi ekonomi dunia. Ketika pasar Indonesia sedang bagus, pasar luar negeri anjlok. Begitu pula sebaliknya bisa terjadi, sehingga pengusaha harus bisa mengimbangi pasar dalam dan luar negeri.

Kenaikan ini disebabkan nilai tukar dollar terhadap rupiah yang cukup tinggi, dan sebagian besar pembudidaya mengekspor mutiara dengan harga tertinggi. Belum lagi kurangnya stok barang (mutiara) di tingkat pembudidaya menjadikan barang ini cukup langka.

“Sehingga kalau mau beli mutiara lebih baik sekarang-sekarang dan di Indonesia saja. Tidak perlu ke luar negeri. Di Indonesia, mutiara SSP ini masih lebih murah, dibandingkan beli dengan dollar. Dengan beli disini kan bisa membangun ekonomi domestic juga,” tutur Kengrry.

Pantauan Akuamina di beberapa toko yang menjual mutiara SSP asli, harga grade A untuk yang sudah menjadi perhiasan berkisar Rp 3 juta-10 juta tergantung pada desain perhiasan yang digunakan.

[caption id="attachment_294402" align="alignright" width="421" caption="South Sea Pearl Indonesia"][/caption]

Diungkapkan oleh Akeng, pembeli dari luar negeri biasanya membeli langsung ke sentra-sentra budidaya tentu saja dengan harga rupiah yang lebih murah. Mutiara ini kemudian di ekspor ke negara pembeli. Disana mutiara Indonesia kemudian dibuat perhiasan dan diberi label Jepang. Perhiasan inilah yang kemudian banyak dibeli oleh masyarakat sosialita di Indonesia, pembeli di Indonesia berpikir, bahwa mutiara tersebut berasal dari Jepang.

“SSP Indonesia memiliki keunikan, berupa warna maupun kilaunya yang mempesona dan abadi sepanjang masa. Beda dengan mutiara air tawar yang memang murah tapi tidak awet. Saya rasa sepadan antara kualitas dengan harga yang diberikan. Saya biasanya beli di Lombok langsung atau di Jakarta dari toko perhiasan mutiara yang memang terpercaya,” ungkap Raline Shah, sosialita sekaligus pemain film “5 cm” yang mulai jatuh cinta pada mutiara sejak 2009 silam.

Selain keindahan dari segi warna, filosofi dari mutiara bagi kecantikan alami wanita juga memiliki keterkaitan. Mutiara juga sebetulnya simbol dari power, glory (kemuliaan). Bisa kita lihat, ibu-ibu negara termasuk Michelle Obama, Hillary Clinton selalu mengenakan mutiara pada acara resmi kenegaraan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline