Lihat ke Halaman Asli

Dilema "Copywriter": Mengikuti Kaidah KBBI atau Bahasa Sehari-hari?

Diperbarui: 3 Desember 2017   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampilan Website KBBI. Sumber: Screen-shot Pribadi

Hampir 4 tahun saya menjadi seorang copywriter (penulis naskah iklan) di 3 digital advertising agency, membuat saya mulai mengerti tentang industri yang saya geluti saat ini. Yang tadinya buta, menjadi melek dengan dunia periklanan. Yang tadinya panik akan deadline, menjadi paham bagaimana mengatur jam kerja yang tepat sehingga tidak perlu sering lembur.

Namun selama 4 tahun itu, ada dilema yang mengganjal dalam hati. Tentu sebagai copywriter, saya harus paham bagaimana menyampaikan pesan sebuah brand ke target audiens yang dituju. Lantas apa yang mengganjal? Jawabannya adalah penulisan. Harus mengikuti KBBI atau Bahasa sehari-hari ya?

Terkadang ingin sekali menggunakan penulisan yang baik dan benar dalam menulis copywriting, tapi apakah target brand tersebut paham? Sebagai contoh, mana penulisan yang benar, Kadaluwarsa atau Kedaluwarsa? Tentu jika saya menulis kadaluwarsa di copywriting saya, audiens akan paham, tapi itu ternyata tidak sesuai dengan KBBI. Karena yang benar adalah Kedaluwarsa. Baru tau? Ya, saya pun juga baru tau.

Seperti itu lha dilema yang dialami bagi saya dan mungkin bagi copywriter di luar sana juga. Harus mengikuti KBBI atau Bahasa sehari-hari?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline