Lihat ke Halaman Asli

Blunder Terlalu Dini, Pak Menteri?

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14175928581276942970

[caption id="attachment_380262" align="aligncenter" width="300" caption="Screen-shot pribadi"][/caption]

Tulisan ini bukan bermaksud memancing emosi atau sekedar menyebarkan kontroversi. Namun tulisan ini bertujuan untuk mengeluarkan opini dari sebuah fenomena yang terlihat dengan mata sehat.

Screen-shot ini saya ambil dari Facebook page kementerian pendidikan dan kebudayaan, yang di mana konten tersebut diposting kemarin. Kurang lebih isinya adalah membahas tentang seorang guru honorer dari smpn 17 Bekasi yang telah berusia 74 tahun, bernama Kakek Maman. Ia sudah mengajar di smp tersebut sejak tahun 1974 sebagai guru seni musik, angklung.

Memang kegigihan beliau dalam menyebarkan ilmu kepada anak-anak layak diacungi jempol, walaupun statusnya hanyalah seorang guru honorer yang upahnya bisa dibilang sangat kecil. Namun yang menarik bagi saya adalah, bagaimana Kementerian Pendidikan yang diwakili oleh Menteri Bapak Anies Baswedan merespon tentang kegigihan seorang kakek Maman tersebut. Cukup kaget ketika membaca bahwa pak menteri hanya memberikan semangat dan apresiasi terhadap kinerja kakek Maman tersebut. Tunggu, sejak tahun 74 mengajar sebagai guru honorer dan kali ini didatangi oleh menteri pendidikan dan hanya diberikan ucapan semangat dan apresiasi semata? Maaf, Anda sehat, Pak Anies?

Sudah bukan rahasia lagi, banyak orang yang menuntut perubahan untuk nasib para guru-guru honorer. Perubahan menteri yang baru sangat diharapkan juga merubah bagi nasib para pahlawan pendidikan tersebut. Berkali-kali lagi saya harus bilang namun, kali ini letak perubahan tidak akan terjadi, karena pak menterinya pun hanya mengucapkan terima kasih tanpa ada pembicaraan mengenai kejelasan nasib mereka sebagai guru honorer.

Memang jasa mereka tidak bisa dinilai dengan rupiah, namun tetap saja mereka hidup membutuhkan sebuah rupiah untuk keperluan makan dan lain-lainnya. Saya rasa pak anies telah melakukan blunder yang cukup fatal mengucapkan seperti itu, terlebih ketika lihat komen-komen orang-orang yang cukup keras memprotes apa yang dilakukan sang bapak menteri tersebut.

Sebagai penutup saya hanya bisa bilang ke pak menteri, jangan terlalu cepat melakukan blunder, masa jabatan Anda masih cukup lama! Oiya, kalau ada yang mau melihat tentang postingan tesebut, saya akan kasih link nya; https://www.facebook.com/Kemdikbud.RI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline