Lihat ke Halaman Asli

Humas Lapas

Staff Humas Lapas Pemuda kelas IIA Madiun

Lapas Pemuda Madiun Terima Supervisi dari Dinkes Untuk Tinjau Pasien TBC

Diperbarui: 12 September 2022   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lapas Pemuda Madiun

MADIUN -- Lapas Pemuda Madiun menerima kunjungan dari perwakilan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Madiun pada Senin(12/9/2022) siang. Kunjungan dimaksudkan untuk mengkonfirmasi jumlah dan cara pengobatan narapidana yang sakit akibat Tuberculosis (TBC).
Kegiatan supervisi disambut baik oleh Kasubag TU, Bunyamin Husein selaku Plh. Kalapas dan Kasi Binadik, Rachmad Tri Raharjo. Petugas Dinas Kesehatan diajak untuk melihat secara langsung Klinik Lapas Pemuda Madiun dan sistem pengobatan yang dilakukan.

Usai diajak meninjau langsung dan didanpingi Perawat lapas pemuda madiun, Petugas Dinkes mencatat jumlah pasien TBC baik pasien TBC Sensitif Obat (SO) dan pasien TBC Resisten Obat (RO).

"Kebetulan Lasdaun punya pasien TBC totalnya 31 orang, 2 orang, diantaranya Restisten Obat. Dari banyaknya pasien TBC  SO, dengan 2 pasien TBC RO, ini membuat Lapas Pemuda Madiun berat, karena tidak adanya dukungan dari fasilitas kesehatan yang lengkap," jelas Rachmad sembari menyebut ada 10 Lapas se-Indonesia yang mampu menangani TBC RO.

Lapas Pemuda Madiun

Sebagai informasi, pasien TBC SO dapat disembuhkan dengan pengobatan selama 6 bulan. Dimana 2 bulan pertama konsumsi obat intensif dan 4 bulan berikutnya fase lanjutan.
"Kalau RO itu resisten obat. Itu harus dirujuk ke faskes yang menangani pasien TBC RO, karena efek TBC RO itu lebih parah daripada SO," ungkapnya.

Rujukan, lanjut Rachmad, akan dilakukan setelah melalui proses Rapat dan berdasarkan arahan dari Kalapas. Mengingat perlunya mepertimbangkan banyak faktor ketika melakukan rujukan, salah satunya faktor keamanan.

"Untuk meminimalisir penularan, pengidap TBC sudah kita pisahkan kamarnya. Ada 2 kamar khusus penderita TBC. Di kamar AO 3 untuk warga binaan yang baru menjalani pengobatan TBC 1-2 bulan dan kamar AO 4 itu untuk kamar WBP yang dalam fase lanjutan, yang dahaknya negatif," pungkasnya. (Humas Lasdaun)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline