Lihat ke Halaman Asli

Humas Lapas

Staff Humas Lapas Pemuda kelas IIA Madiun

Tampil Memukau, Lapas Pemuda Madiun Dapat Pujian dari TPI Inspektorat Wilayah VI Kemenkumham

Diperbarui: 4 Juni 2022   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

MADIUN - Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun mengikuti Desk Evaluasi yang diadakan oleh Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Wilayah VI Kemenkumham pada Sabtu(4/6/2022) pagi. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari verifikasi lapangan yang sudah dilakukan 3 hari sebelumnya.

dokpri

Desk Evaluasi diawali dengan yel-yel "Kami PESILAT" kemudian dilanjutkan dengan pemutaran jingle dan penayangan video profil Lapas Pemuda Madiun.Setelah itu, dilanjutkan pemaparan dari Kalapas Pemuda Madiun, Ardian Nova terkait dengan inovasi yang telah dilakukan.

dokpri

Kalapas dan tim tampil dengan semangat hingga memukau Tim Penilai Internal. Hasilnya, Doktor Gurning sebagai Pengendali Teknis TPI menyampaikan bahwa yel-yel, jingle dan video profil yang dimiliki Lapas Pemuda Madiun sangat bagus. Karena berhasil menyesuaikan yel-yel dengan ciri khas dari Kota Madiun yang terkenal dengan Kota Pendekar.


"Terkait dengan video jinggle, bagus, luarbiasa, mampu membawa pesan. Yel-yel juga bagus. Tapi perlu dikonsepkan kembali jika nanti maju ke TPN (Tim Penilaian Nasional). Maksudnya dikonsepkan jika tiba-tiba penilaian secara virtual. Jadi harus memposisikan bagaimana di depan kamera," jelasnya di Aula Kanwil Kumham Jatim.

dokpri

Meskipun demikian, TPI juga memberikan kritik dan saran terkait dengan paparan Kalapas. Menurutnya, paparan yang diberikan Kalapas sudah jelas namun kurang interaktif dengan peserta TPI.


"Ketika paparan, jangan sampai kita putus hubungan. Jadi harus improvisasi sehingga tidak terkesan hanya membaca inovasi yang sudah diluncurkan," tuturnya.

dokpri

Gurning yakin bahwa dengan adanya perbaikan, maka Lapas Pemuda Madiun dapat meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kemenpan RB.


"Jadi, bagi Pak Nova dan seluruh tim, bagaimanapun kami ini ibarat marketing di hadapan Kemenpan. Bagaimana kita mau jual produk, kalau produk masih kurang sempurna. Produk itu ibarat inovasi yang dilakukan Lapas Pemuda Madiun," kata Gurning.

"Jadi saat kami finalis, kami harap perubahan sudah kami terima tanggal 15. Untuk kami sondingkan dengan Satker lainnya. Karena ada 25 Satker se-Indonesia. Semoga Lasdaun terbuka rekomendasi dan saran. Semangat!," tegasnya. (Humas Lasdaun)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline