MADIUN -- Seluruh warga binaan Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun mengikuti skrining Tuberkulosis (TBC) tahap awal. Kegiatan tersebut dilakukan sejak 2 pekan terakhir sebagai persiapan Skiring TBC Nasional. Dimana Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun memiliki kuota sebanyak 1.300 warga binaan pemasyarakatan yang akan diskrining.
dokpri
Kasubsi Bimkemaswat, Zulfikar menyebutkan bahwa skrining awal perlu dilakukan karena untuk melihat ada tidaknya gejala atau ciri warga binaan terjangkit TBC. Sedangkan saat ini pemeriksaan tahap awal sudah merambah ke warga binaan Blok C."Blok A sudah, Blok B sudah. Ini masuk Blok C. Maksimal setiap sesi 25 orang. Kalau satu kamar penghuninya hanya 10 ya dibuat 2 kamar untuk 1 sesi," jelasnya usai meninjau skrining di Ruang Bimkemaswat, Senin (14/3/2022)pagi.
dokpri
Hasil skrining tahap awal akan dilaporkan ke Pusat, kemudian dari Pusat akan memberikan feedback terkait bagian mana yang harus direvisi. Setelah itu, data yang sudah direvisi akan dikirimkan ke Vendor Laboratorium yang akan melakukan rongent paru."Pelaksanaan foto rongent dilakukan selama 13 hari, mulai tanggal 8 sampai 23 April 2022. Untuk mengetahui sakit TBC atau tidak melalui foto rongent itu. Setelah itu masih ada fase pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan dahak dan lain-lain," tuturnya.
dokpri
Lebih lanjut Kasubsi Zulfikar mengungkapkan, dari skiring awal dapat diketahui, apabila warga binaan memiliki satu dari delapan gejala ciri TBC, maka warga binaan tersebut suspect TBC."Suspect itu masih terduga, belum tentu sakit TBC. Bisa iya bisa tidak. Tapi Ini kita beri perhatian khusus agar tidak menulari yang lain," imbuhnya.
Sampai saat ini, sudah sebanyak 1.400 warga binaan telah diskrining TBC tahap awal. Sisanya sebanyak 64 warga binaan akan diperiksa esok hari. (Humas Lasdaun)
